Tak hanya Sekali, 5 Pernyataan Kontroversial Menag Yaqut yang Picu Polemik

photo author
- Sabtu, 26 Februari 2022 | 19:33 WIB
Pernyataan Kontroversial Menag Yaqut yang Picu Polemik. (humas kemenag)
Pernyataan Kontroversial Menag Yaqut yang Picu Polemik. (humas kemenag)

2. Setiap Acara Dimulai Doa Semua Agama

Menag Yaqut juga pernah menyinggung soal doa yang dibacakan tiap awal acara Kemenag hanya doa dari perwakilan umat Islam.

Ia pun meminta agar semua kegiatan Kemenag tidak hanya diawali pembacaan ayat suci Al-Quran. Melainkan, semua agama yang diakui di Indonesia diberikan kesempatan yang sama untuk memberikan doa.

Menag Yaqut menyebut bahwa Kemenag memayungi semua agama, tidak hanya Islam. Karena itu harus ada mindset yang berubah yang ditunjukkan dalam perilaku, seperti acara-acara Kemenag.

Baca Juga: Menag Bantah Bandingkan Suara Azan dengan Suara Anjing

3. Ucapkan Selamat Hari Raya Naw Ruz ke Komunitas Baha'i

Menag Yaqut juga pernah menyampaikan ucapan selamat hari raya Naw-Ruz 178 EB ke komunitas Baha'i dalam sebuah video yang diunggah di akun YouTube Baha'i Indonesia.

Namun, ucapan ini menuai pertanyaan terkait status Baha'i sebagai agama resmi di Indonesia.

Dalam pesannya, ia menekankan persatuan seluruh elemen bangsa dan pentingnya moderasi beragama.

Dalam keterangan yang dirilis Kemenag, berdasarkan hasil riset Balitbang Kemenag tahun 2014 dinyatakan Baha’i adalah suatu agama tersendiri dan bukan aliran dari suatu agama tertentu.

Baha'i memiliki nabi, kitab, doktrin, dan ajaran tersendiri. Agama Baha’i juga memiliki peribadatan seperti puasa, sembahyang, dan doa.

Atas dasar pemikiran tersebut, ucapan Menag Yaqut sebagai Menag yang memberikan ucapan selamat merayakan hari raya Nawruz kepada komunitas Baha’i tidak berbeda dengan ucapan kepada pemeluk agama lain, seperti ke pemeluk agama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu.

4. Kemenag Hadiah Negara untuk NU

Gus Yaqut menyebut Kemenag merupakan hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU). Pernyataan ini diucapkan Gus Yaqut saat acara webinar RMI PBNU dalam peringatan Hari Santri 2021 lalu.

Pernyataan ini dilontarkan ketika ia berbicara adanya perdebatan kecil tentang tagline Kementerian Agama (Kemenag), yakni Ikhlas Beramal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X