BATANG, AYOSEMARANG.COM - Peningkatan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak separti sapi dan kambing berdampak pada penutupan pasar hewan dan penurunan harga.
Hal itu dirasakan pendagang hewan Sambong Kecamatan Batang, Narto (45), ia mengaku senang pasar hewan tempat mengais rizki dibuka kembali setelah 14 hari ditutup oleh Disperindagkop guna mencegah PMK.
"Hari ini pertama kali saya berjualan setelah 14 hari pasar ditutup karena kasus PMK. Untuk harga kambing sangat merosot turunnya," kata Narto, Minggu 5 Juni 2022.
Baca Juga: Punya Uang Rp 800 Ribu? Bisa Bawa Pulang Motor dari Yamaha Bahana Tugu Semarang
Ia juga menyebutkan harga satu ekor kambing umur satu tahun, pada saat menjelang lebaran Idul Adha seperti sekarang ini harganya hanya Rp1,8 juta. biasanya seperti tahun lalu bisa dijual dengan harga Rp2,2 juta.
“Alhamdulilah hanya untung sedikit saya tetap bersyukur mata pencaharian saya sebagai pedagang hewan kembali dibuka. Kemarin waktu pasar hewean ditutup saya kesulitan mencari pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari,”ungkapnya.
Terpisah, Kepala Disperingkop Batang, Subiyanto menyatakan sejak Sabtu (4/6) tiga pasar hewan di Kabupaten Batang resmi dibuka kembali setelah penutupan sementara selama 14 hari, atau sejak tanggal 21 Mei hingga 3 Juni 2022.
Baca Juga: Hadiri Rakernas DPP PAPDESI, Ganjar Dorong Transformasi Desa Mandiri dan Sejahtera
Tiga pasar hewan tersebut yakni Pasar Hewan Batang (Sambong), Pasar Hewan Bandar dan Pasar Hewan Limpung.
“Hari ini kita membuka kembali tiga pasar hewan di Kabupaten Batang untuk beroperasi,” kata Subiyanto.
Beroperasinya kembali pasar hewan, Disperindag dan UKM Batang sudah mendapat persetujuan dari Dislutkanak Batang.
“Kami juga menyiapkan tim kesehatan hewan setiap pasar. Sehingga jika ada hewan yang akan masuk ke pasar hewan keliatan sakit atau tidak sehat langsung kita suruh pulang untuk mencegah dugaan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)," katanya.
Penutupan tiga pasar hewan oleh Disperindagkop dan UKM karena adanya peningkatan kasus PMK di Kabupaten Batang.
Baca Juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Papitob Kampanyekan Kurangi Emisi Karbon