DPW LDII Gelar Silaturahmi Kebangsaan Jilid II, Ambil Tema Toleransi dan Silaturahmi

photo author
- Sabtu, 20 Agustus 2022 | 12:27 WIB
Penandatanganan Deklarasi Semarang dalam acara Silaturahmi Kebangsaan Jilid II  ((Ayosemarang.com/Audrian F))
Penandatanganan Deklarasi Semarang dalam acara Silaturahmi Kebangsaan Jilid II ((Ayosemarang.com/Audrian F))

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- DPW LDII Jateng bekerjasama Kesbangpol Jawa Tengah menggelar kegiatan Silaturahmi Kebangsaan Jilid II.

Silaturahmi Kebangsaan Jilid II yang digelar DPW LDII Jateng mengambil tema "Pembudayaan Silaturahim untuk Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045".

Acara Silaturahmi Kebangsaan Jilid II dilaksanakan di Hotel Grasia Semarang secara hybrid (luring dan daring). Dengan total 1.228 peserta yang tersebar di kabupaten kota Jateng.

Ketua DPW LDII Jateng, Prof Singgih Tri Sulistiyono mengatakan, bahwa perkembangan teknologi yang semakin maju ini membuat terjadinya disrubsi.

Yang mana perubahan banyak terjadi di sejumlah bidang. Mulai ekonomi, budaya bahkan moralitas masyarakat.

Baca Juga: HARU! Momen Bahagia Terakhir Hermanto Dardak, Mertua Arumi Bachsin Sebelum Meninggal Kecelakaan

Di dalam konteks ini, Singgih melanjutkan, banyak negara maju mulai menyadari, untuk mengatasi disrubsi saat ini, diperlukan membangun masyarakat 5.0.

Masyarakat 5.0 menjadikan teknologi tidak sebagai hal yang merusak rasa kemanusiaan. Akan tetapi, kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran.

"Dalam masyarakat 5.0 meniscayakan, di hubungan masyarakat perlu adanya toleransi, perlu menghargai untuk bisa hidup berdampingan dan damai," ujarnya.

Penandatanganan Deklarasi Semarang dalam acara Silaturahmi Kebangsaan Jilid II
Penandatanganan Deklarasi Semarang dalam acara Silaturahmi Kebangsaan Jilid II ((Ayosemarang.com/Audrian F))

Singgih melanjutkan, apabila tolerasi tidak dibangun, maka yang akan muncul adalah teknologi canggih yang bakal menghancurkan peradaban manusia.

"Sehingga toleransi adalah keniscayaan di masa digital ini. Jika kita tak mau toleransi berarti kita berada di zaman yang salah," imbuhnya.

Pihaknya pun mengajak, di abad 21 ini untuk terus memupuk toleransi untuk membangun dan mencapai tujuan kemakmuran bersama.

"Salah satu manivestasi toleransi adalah silaturahmi. Dengan menyambung silaturahim sesama anak bangsa diharapkan mampu menyelesaikan segala macam konflik yang ada dengan baik," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wahyu Vitaarum

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X