AYOSEMARANG.COM – Kasus korupsi yang saat ini menyeret nama Lukas Enembe sebagai Gubernur Papua mengundang keresahan pihak Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI).
MAKI mendesak pemerintah untuk mengubah nama stadion Lukas Enembe, hal ini tentu terkait status Gubernur Papua, Lukas Enembe yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.
Penamaan stadion termegah di Papua itu, diketahui diambil dari nama kepala daerah papua yakni Lukas Enembe sebagai simbol penghargaan untuk dirinya.
Pihak koordinator MAKI, yakni Boyamin Saiman juga menyampaikan usulannya terkait perubahan nama stadion tersebut.
Tetapi, tidak hanya karena Lukas Enembe terjerat kasus korupsi, namun juga ia menyarankan selayaknya pemberian nama untuk sebuah stadion itu diambil dari seseorang yang berjasa besar dan sudah meninggal dunia.
"Nama stadion harus diganti, dengan alasan mestinya selain dugaan kasus korupsi adalah nama orang untuk jalan atau gedung adalah orang yang sudah meninggal," ungkap Boyamin, yang dikutip tim Ayosemarang.com dalam wawancaranya bersama Suara.com, Selasa 20 September 2022.
Perihal tersebut penting, sebab menyangkut nama baik daerah dan apabila penamaan sebuah bangunan menggunakan nama seseorang yang masih hidup ditakutkan akan terjadinya polemik di masyarakat.
Seperti yang diketahui saat ini bahwa gubernur Papua, Lukas Enembe yang namanya dijadikan nama stadion di Papua terjerat kasus korupsi.
Baca Juga: 1.000 Orang yang Duduki Kantor Gubernur Papua Dievakuasi TNI/Polri
"Sehingga tidak berpotensi cacat ketika masih hidup," tambah Boyamin.
Sebelumnya, nama stadion itu bernama Papua Bangkit, tetapi pada akhirnya diganti memakai nama Gubernur Papua yakni Lukas Enembe
Bahkan Stadion Lukas Enembe tersebut, seperti diketahui pernah digunakan untuk lokasi pembukaan perhelatan akbar yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 ketika Papua dijadikan sebagai tuan rumah nya.*** (Arip Nuraripin)