AYOSEMARANG.COM – Tragedi mengerikan di stadion Kanjuruhan memberikan duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Tragedi kanjuruhan ini menelan begitu banyak korban hingga ratusan orang meninggal dari anak-anak sampai orang tua. Hal ini, membuat publik merasa terpukul.
Namun, di tengah kesedihan dan duka mendalam masyarakat atas kerusuhan kanjuruhan ini. Diketahui, bahwa saat ini sedang ramai menjadi perbincangan publik terkait botol miras yang ada di stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: Putri Candrawathi Panggil Kuat Maruf ke Kamar Lantas Bisiki Hal Ini, Om Kuat Jadi Tegang?
Hal ini pun, dikonfirmasi oleh Ketua Komite Disiplin PSSI yakni Erwin Tobing. Ia membeberkan telah menemukan 42 botol minuman keras bersegel di Stadion Kanjuruhan seusai kericuhan, Sabtu 01 Oktober 2022.
Hal tersebut terungkap dalam investigasi PSSI setelah bertemu dengan perwakilan manajemen Arema FC, Ketua Pelaksana Pertandingan Arema FC yakni Abdul Haris, dan Security Officer Arema FC yakni Suko Sutrisno.
Menurut Erwin, hal-hal terlarang seperti ini tidak sepantasnya bisa lolos masuk ke dalam stadion. Soalnya setiap barang bawaan para penonton diperiksa terlebih dahulu sebelum masuk tribun.
Oleh karena itu, Aremania pun menganggap ganjil temuan tersebut karena pemeriksaan masuk ke tribun sangat ketat, bahkan korek api tidak boleh dibawa oleh penonton ke dalam stadion.
"Janganlah kami Aremania ini disudutkan begitu. Di tribun itu juga kan ada polisi dan tentara yang jaga. Mau masuk pintu tribun juga diperiksa. Masukin botol minuman itu gimana logikanya," terang Agus Babon salah satu Aremania.
Maka dari hal itu, mencuat berbagai perspektif terkait siapa pengguna botol miras yang telah ditemukan itu.
Diketahui, bahwa saat ini korban kanjuruhan yang telah diverifikasi sampai mencapai 448 orang, yang dimana terdapat 302 luka ringan, 21 korban dengan luka berat, dan 125 meninggal dunia.
Oleh karena itu lah, insiden kanjuruhan ini menjadi duka mendalam bagi bangsa dan menjadi insiden tragis dalam sepak bola dunia.***