Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita Diseret Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Kenapa?

AYOSEMARANG.COM -- Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Akhmad Hadian Lukita ditetapkan menjadi salah satu tersangka tragedi Kanjuruhan.

Apa alasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga menetapkan Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita sebagai salah satu tersangka tragedi Kanjuruhan?

Total ada 6 tersangka tragedi Kanjuruhan yang diumumkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Kamis, 6 Oktober 2022.

Baca Juga: Wajib Tahu! 6 Penyebab Perkutut Ogah Bunyi, Salah Satunya karena Sangkar

Keenam tersangka itu adalah AHL (Dirut LIB), AH (Ketua Panpel), SS (Security Officer), Wahyu SS (Kabag ops Polres Malang), H (Danyon Brimob Polda Jatim) dan BSA (Kasatsamapta Polres Malang).

Soal penetapan Direktur Utama PT LIB sebagai tersangka, didasarkan pada Akhmad Hadian Lukita yang lalai dalam sisi verifikasi Stadion Kanjuruhan.

Kapolri menjelaskan bahwa verifikasi Stadion Kanjuruhan terakhir dilakukan pada tahun 2020 silam.

Padahal, pada saat itu lolosnya Stadion Kanjuruhan dalam proses verifikasi masih dengan beberapa catatan.

Baca Juga: Jarang Orang Tahu! Khasiat Daun Pandan Mampu Menjinakkan Burung Perkutut yang Giras

"Kemudian kami melakukan TKP, berdasarkan hasil pendalaman ditemukan bahwa PT LIB selaku penyelangara Liga 1 tidak melakukan verifikasi Stadion Kanjuruhan," kata Kapolri saat jumpa pers.

"Ada beberapa catatan yang harus dipenuhi saat itu, khususnya masalah penonton. Di tahun 2022 tidak dikeluarkan verifikasi menggunakan hasil yang dikeluarkan pada 2020 dan belum ada perbaikan terhadap catatan hasil verifikasi lalu," ujarnya.

Berdasarkan fakta tersebut, dikutip AyoSemarang dari BolaNusantara dalam judul "Alasan Polisi Tetapkan Akhmad Hadian Lukita Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan", Dirut PT LIB itu akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan dikenai pasal hukum.

"Telah dilaksanakan gelar perkara, meningkatkan status terkait dengan dugaan pasal 359 dan 360 kuhp tentang menyebabkan orang mati dan luka berat. dan pasal 103 ayat 1 juncto pasal 52 UU no 11 tahun 2022 tentang keolahragaan," jealasnya.

Baca Juga: Ini Dia Motor Retro Klasik Terbaru dengan Desain Mewah dan Canggih, Bisa Jadi Saingan Berat Vespa!