Lima Tahun Sawah Terendam Banjir Rob, Warga Desa Denasri Wetan Sulap Menjadi Tambak Ikan

photo author
- Rabu, 12 Oktober 2022 | 16:08 WIB
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menebar benih bibit ikan kerapu di tambak bengkok Desa Denasri Wetan. Foto: Muslihun kontributor Batang
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menebar benih bibit ikan kerapu di tambak bengkok Desa Denasri Wetan. Foto: Muslihun kontributor Batang

BATANG, AYOSEMARANG.COM –Banjir rob yang kerap melanda di Desa Denasri Wetan Kecamatan/Kabupaten Batang berdampak pada seratusan hektare sawah tidak lagi bisa digarap.
 
Lahan sawah yang terendam air rob sudah berlangsung lima tahunan lebih. Petani pun berinisiiasi menyulap menjadi tambak budidaya ikan.

Langkah terobosan warga Desa Denasri Wetan mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Kelautan Perikanan Dan Peternakan (Dislutkanak) dengan bantuan bibit Ikan kerapu dan menjadi percontohan.

“Tambak ini menjadi pilot projek budidaya ikan. Pada hari ini melalui Dana Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Kelautan dan Perikanan (KKP) dibantu sebanyak 3.500 bibit ikan Kerapu,” ungkap Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, usai tabur benih di tambak ikan Desa Denasri Wetan, Rabu 12 Oktober 2022.

Ia mengatakan tambak ikan yang menjadi percontohan ini merupakan tanah bengkok desa yang dulunya sawah produktif. Karena kena rob jadi tidak bisa ditanami apapun.

“Memang belum semuanya dijadikan tambak. Hanya dua petak sawah yang akan dimanfaatkan sebagai demplot ikan kerapu,” ungkapnya.

Pj Bupati juga menjelasakan bahwa area sawah yang terdampak rob cukup luas. Dari sekitar 100 hektare lahan sawah di sana, 60 hektare diantaranya terkena rob.

"Ini sebagai percontohan yang ditanami ikan kerapu. Yang biasanya hidup di laut ini diujicoba ditanam di air payau. Mencontoh daerah Probolinggo Jawa Timur," terangnya.

Ketikan percontohan budidaya ikan berhasil, kata PJ Bupati, masyarakat yang lahannya terkena rob bisa ikut mencontohnya kesuksesanya.

"Nilai ekonomis ikan kerapu bagus, bisa mencapai Rp 50 ribu lebih per kilogramnya. Mudah-mudahan ini bisa hasil semua 3.500 ekor. Masa panennya sekitar 5 bulan," ucapnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Oriza Shavira Arifina

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X