Ini Lima Isu Yang Bakal Dibawa Para Pemimpin Daerah di Ajang G20

photo author
- Selasa, 18 Oktober 2022 | 17:19 WIB
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang juga Wali Kota Bogor Bima Arya dalam Jumpa Pers G20 updates secara virtual melalui aplikasi zoom, Selasa 18 Oktober 2022. (Dok)
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang juga Wali Kota Bogor Bima Arya dalam Jumpa Pers G20 updates secara virtual melalui aplikasi zoom, Selasa 18 Oktober 2022. (Dok)

JAKARTA, AYOSEMARANG.COM- Para pemimpin daerah memanfaatkan Presidensi G20 Indonesia 2022 guna mengembangkan pariwisata, membuka kesempatan kerjasama dalam bidang perdagangan, hingga menggalang kerja sama soal isu-isu perkotaan.

Terdapat lima isu yang bisa diusung oleh para pemimpin daerah terkait penyelenggaraan KTT G20 seperti yang disampaikan Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang juga Wali Kota Bogor Bima Arya dalam Jumpa Pers G20 updates secara virtual melalui aplikasi zoom, Selasa 18 Oktober 2022 di Jakarta, bertajuk “Merayakan Kepemimpinan Indonesia di G20.

Pertama terkait masalah pariwisata, daerah-daerah harus berbenah jelang KTT G20 untuk lebih mengenalkan destinasi-destinasi unggulannya.

Baca Juga: Panas! 12 Saksi Kunci Akan Dihadirkan Ke Sidang Bharada E Pekan Depan, Pacar Brigadir J Siap Bikin Sambo Ciut
“Untuk mengenalkan destinasi pariwisata, 500 kota kabupaten harus berbenah, bersiap-siap untuk mendapatkan efek-efek limpahan dari pertemuan ini,” kata Bima.

Kedua, ajang penyelenggaraan KTT di Bali juga membuka kesempatan kerja sama perdagangan antar daerah ketika mereka bertemu dalam pertemuan-pertemuan terkait G20.

Selanjutnya, G20 memberikan banyak manfaat terkait isu perkotaan, membuka kerja sama yang lebih intens tentang isu perkotaan, isu transportasi, isu lingkungan hidup, isu climate change, isu SDGs.

Keempat, membuka ruang bagi Indonesia untuk memainkan peran yang sangat strategis di bidang perdamaian dunia.
“Ini mendorong peran kita dalam perdamaian dunia, tidak hanya di tingkat pemerintah, tapi juga sebagai warga negara,” ungkapnya.

Kelima, isu kepemimpinan muda, di mana G20 bisa dimanfaatkan oleh kelompok muda melalui berbagai macam kegiatan. Terlebih Indonesia saat ini menghadapi bonus demografi bersama kota-kota lain di dunia.

“Kepemimpinan formal bermunculan seperti wali kota muda, bupati muda, maupun anak-anak muda, pemimpin komunitas yang memimpin secara informal,” lanjut Bima.

Dalam forum APEKSI, kata Bima, spirit kepemimpinan Indonesia dalam G20 terus digaungkan di berbagai kegiatan asosiasi, termasuk misalnya telah menggelar acara untuk kepemimpinan muda di Bandung, Bogor, Padang dan selanjutnya menyusul di Solo pada 28 Oktober nanti.

Sementara dalam isu perkotaan, APEKSI banyak mengelaborasi isu konsolidasi perkotaan termasuk implementasi pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

Baca Juga: Titisan Nyai Ratu Kidul Bongkar Sifat Asli Lesti Kejora yang Bikin Rizky Billar Marah, Gengsi Soal Ini

“Pemerintah kota melalui APEKSI ini menyelenggarakan pemeringkatan atau indeks dari SGDs,” jelas Bima.

Melalui pemeringkatan ini, capaian SDGS dari masing-masing kota bisa diketahui. Sedangkan untuk menjawab isu pariwisata dan perdagangan, APEKSI melakukan promosi mengenai potensi kedua bidang di berbagai forum regional dan global, dengan membawa bendera kepemimpinan Indonesia dalam G20 tahun 2022.  

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X