Akselerasi Transformasi Digital Melalui G20, Google Optimistis Ekonomi Digital Indonesia Berkembang Pesat

photo author
- Rabu, 16 November 2022 | 05:51 WIB
Country Director Google Indonesia, Randy Jusuf. (Dok)
Country Director Google Indonesia, Randy Jusuf. (Dok)

Sementara itu, Google Start-up telah membantu Indonesia belajar dari satu sama lain, belajar dari ahlinya terkait banyak hal. Inisiatif lain adalah kemunculan “BANGKIT” yang kini berpartner dengan GoTo, Traveloka, Kemendikbud, dan Kampus Merdeka untuk menyediakan pelatihan mechine learning, mobile computing, cloud dan lain-lain bagi mahasiswa.

Untuk kalangan mahasiswa, Google telah memberikan banyak pelatihan melalui berbagai jejaring yang ia miliki, sehingga banyak mahasiswa yang telah selesai kuliah bekerja di mana-mana dengan skill dan kemampuan yang sudah teruji.

“Kita sudah melatih lebih dari 5000 mahasiswa dan mereka mendapat pekerjaan di mana-mana. Saya juga akan menambahkan satu lagi yaitu upaya kami untuk membantu bisnis kecil atau UMKM. Kami memiliki sebuah program yang disebut Gapura Digital di mana kami menolong UMKM di Palfform digital tersebut untuk memberikan informasi guna memudahkan pelanggan mereka mencari Informasi”, kata Randy.


Pada umumnya, tidak ada tantangan besar yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di masa depan. Hal itu bisa dilihat dari kestabilan akses internet, pendanaan dan logistik yang tersedia.

“Akses internet, Pendanaan, logistik, kepercayaan konsumen dan sejumlah hal lain menunjukan perubahan besar. Talenta seperti yang sudah saya bicarakan yang terus meningkatkan skill dan siap bekerja,” paparnya.

Baca Juga: 8 Hidden Gem Semarang 2022, Cocok Buat Hunting Foto Vibes di Dunia Lain, Ada Replika Film Water World Nyata

Namun ada beberapa hal sebagaimana dalam laporan Google yang harus diperhatikan. “Pertama adalah ekonomi. Karena jelas Anda menginginkan ukuran tertentu, namun ketika sudah mendapatkan hal tersebut untuk meningkatkan ekonomi, bisnis tersebut membutuhkan kestabilan. Jadi dengan begitu bisa mendapatkan bisnis untuk kestabilan ekonomi” kata Randy.

Kedua, mengenai ESG, termasuk kestabilan dari berbagai sisi. Kestabilan lingkungan, kestabilan pemerintah dan lain-lain. Ini menurut Randy akan menjadi hal penting yang akan bicarakan dalam laporan. Hal lain adalah inklusi digital. Inklusi digital menyangkut pemerataan akses internet untuk semua masyarakat Indonesia terutama masyarakat-masyarakat di daerah terpencil.

“Jelas kita berada di Jakarta. Jakarta dan Bali mempunyai akses yang sangat baik. Kita harus memastikan ekonomi digital juga mencakup semua orang di Indonesia. Kami sendiri memastikan inklusi internet akan mencapai semua orang," tutupnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X