BNPB Drop Bantuan Logistik ke Korban Gempa Bumi Cianjur serta Barang Pemenuh Kebutuhan Senilai Rp500 Juta

- Selasa, 22 November 2022 | 16:16 WIB
Kepala BNPB, Suharyanto, (tengah) saat mendampingi Menko PMK, Muhadjir Effendy, (kiri) melakukan tinjauan ke lokasi terdampak gempa Cianjur, pada Selaa, 22 Novembr 2022. (BNPB/CoverBothSide.com)
Kepala BNPB, Suharyanto, (tengah) saat mendampingi Menko PMK, Muhadjir Effendy, (kiri) melakukan tinjauan ke lokasi terdampak gempa Cianjur, pada Selaa, 22 Novembr 2022. (BNPB/CoverBothSide.com)

AYOSEMARANG.COM -- BNPB turunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan bantuan logistik ke lokasi terdampak melakukan penanganan darurat pasca gempa bumi 5,6M yang terjadi Senin (21/11) siang di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Sebanyak 47 tenda pengungsi telah disiapkan BNPB untuk mendukung kebutuhan darurat warga terdampak gempa bumi di Cianjur dan sekitarnya.

Selain itu sudah disiapkan bantuan logsitik untuk para korban gempa bumi berupa sembako dan barang pemenuh kebutuhan utama senilai Rp 500 juta.

Baca Juga: Update Terbaru Korban Gempa di Cianjur: 162 Meninggal Dunia, 13.784 Mengungsi

BNPB mengimbau kepada masyarakat jika kondisi rumahnya terdampak gempa bumi, dapat mengungsi di tempat pengungsian yang telah disediakan.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, rumah warga yang alami kerusakan berat, sedang maupun ringan akan diberikan bantuan dari pemerintah.

“Rumah yang alami kerusakan akan dibangun kembali oleh pemerintah,” ungkap Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Jakarta pukul 16.30 WIB.

Suharyanto berharap, upaya yang dilakukan dalam penanganan bencana perlu adanya keterlibatan seluruh pemangku kebijakan, sehingga penanganan bencana berjalan baik.

Baca Juga: Update Data Gempa Bumi di Cianjur: 46 Orang Meninggal Dunia dan Ratusan Luka-luka

“Gempa sudah terjadi, tidak ada satu kekuatan yang bisa menghindari kapan terjadinya bencana," kata Suharyanto.

Olehnya itu, Suharyanto mengungkapkan, jika telah terjadi bencana, pihaknya harus bagaimana melakukan upaya-upaya penanganan serta bersinergi dengan berbagai pihak.

"Dibutuhkan sinergitas serta soliditas dan sungguh-sungguh agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” ujar Suharyanto.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,6 Guncang Wilayah DKI Jakarta dan Sekitarnya, Berpotensi Tsunami?

Data terakhir yang dihimpun ayosemarang.com, pada Senin (21/11) pukul 19.34 WIB sebanyak 62 orang meninggal dunia dan 25 orang diketahui masih tertimbun reruntuhan bangunan.

Halaman:

Editor: Wahyu Vitaarum

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X