BATANG, AYOSEMARANG.COM - Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kantor Kemenag Batang Lutfi Hakim menyampaikan calon jamaah haji yang tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci tidak perlu memberikan tambahan biaya, karena telah melunasi pada tahun 2020 lalu.
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp49,8 juta.
Hal itu merupakan salah satu poin hasil dialog di rapat DPR RI bersama Kemenag RI. Maka harus menunggu keputusan Presiden RI.
Baca Juga: Wajib bagi Muslim Menunaikan Ibadah Haji, Tapi Harus Penuhi Kategori Ini
“Calon jamaah haji yang termasuk lunas tunda 2020 dan akan berangkat tahun ini, semua akan diberikan dari nilai manfaat melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH),” katanya saat ditemui usai menggelar rapat persiapan pembuatan paspor calon jamaah haji 2023,di Gedung PLHUT Kantor Kemenag Batang, Jumat 17 Februari 2023.
Ia menegaskan, penambahan BPIH tetap diberlakukan kepada calon jamaah haji tahun 2023, berkisar Rp24,8 juta.
“Pelayanan terhadap jamaah haji ketika berada di Tanah Suci tetap diberikan secara maksimal. Seperti menyiapkan petugas haji, ketua kloter, petugas kesehatan hingga petugas non kloter demi memaksimalkan pelayanan kepada jamaah,” jelasnya.
Ia mengakui ada sedikit pengurangan biaya hidup atau living cost jamaah haji dari 1.500 riyal menjadi 750 riyal.
“Sebetulnya living cost itu hanya sebagai uang saku saja. Mayoritas jamaah haji sudah membawa uang saku masing-masing,” katanya.
Baca Juga: Soal Biaya Haji 2023, Wapres Dukung Pengurangan Subsidi Nilai Manfaat Untuk Keadilan Jemaah Tunggu
Lutfi Hakim juga menyebutkan bahwa estimasi kuota calon jamaah haji Kabupaten Batang tahun 2023 sebanyak 717 orang.
Mereka terbagi dari 670 jamaah haji umum dan 47 jamaah haji lansia prioritas.
Sekretaris KBIHU NU Batang, Agus Setiyono mengatakan, meski keputusan kenaikan BPIH sudah mengalami pengurangan hingga ditetapkan Rp49,8 juta, dari semula Rp69 juta, namun bagi sebagian besar calon jamaah haji tetap mengejutkan.
“Mereka masih mengira bahwa penambahannya hanya berkisar Rp10 juta sampai Rp15 juta, namun nyatanya lebih dari itu. Ya semoga saja jamaah kami dimudahkan rezekinya sehingga bisa melunasi biaya haji yang sudah ditetapkan,” harapnya.
Menyikapi diturunkannya biaya hidup jamaah haji selama di Tanah Suci, KBIHU belum mengetahui, apakah layanan juga akan dikurangi.
“Kalau dulu uang saku 1.500 riyal, tapi sekarang 750 riyal. Berkurangnya sampai 50 persen,” tuturnya.
Baca Juga: Wacana Biaya Haji Naik 40 Persen, Calon Jamaah Haji di Kendal Ngeluh Tak Bisa Lunasi Pembayaran
Ia menerangkan, sebelumnya fasilitas yang diberikan tidak hanya konsumsi yang lengkap hingga tiga kali, tapi saat jamaah berada di Arafah pun tenda dilengkapi kasur.
“Semoga niat ibadah jamaah makin dikuatkan, sehingga semua rukun dan wajib haji terlaksana dengan baik dan lancar,” harapnya.
Ia menambahkan, jumlah calon jamaah haji KBIHU NU yang diperkirakan berangkat tahun ini sebanyak 59 orang.