Begini Adab Membaca Al-qur'an Digital

photo author
- Jumat, 30 April 2021 | 08:12 WIB
Ilustrasi, Membaca  Al-qur'an Digital. (suaramuslim.net)
Ilustrasi, Membaca Al-qur'an Digital. (suaramuslim.net)

SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Al-qur'an digital kini tengah banyak digunakan Muslim Indonesia. Namun bagaimana adab memperlakukan digital?

Pendakwah yang juga kepala Lembaga Peradaban Luhur (LPL) ustaz Rakhmad Zailani Kiki menjelaskan bahwa adab  membaca  Al-qur'an digital sama dengan adab membaca mushaf  Al-qur'an.

Habib Utsman bin Yahya dalam kitabnya Iqdul Juman menjelaskan, adab yang pertama bagi yang membaca  Al-qur'an adalah adab yang fardhu ain, yaitu ia wajib membaca  Al-qur'an baik mushaf atau digital dengan tajwid. Maka bagi seseorang yang membaca  Al-qur'an tanpa tajwid ia menjadi fasik.

Adab yang kedua, membaca  Al-qur'an digital dengan sungguh-sungguh dan sunahnya dalam keadaan berwudhu, menghadap kiblat, menundukkan kepala sebagai bentuk hormat kepada  Al-qur'an, dan jangan duduk dengan bersandar serta duduk jangan duduk seperti kelakuan orang yang takabur mengangkat dirinya.

AYO BACA : Tips Khatam Alquran selama Bulan Ramadan

Adab yang ketiga, seseorang yang membaca  Al-qur'an  digital wajib merendahkan diri dan berperangai lemah lembut. Maka jangan berangas dan jangan suka merasa lebih unggul dari yang lain dalam masalah bacaan atau membaca  Al-qur'an dengan suara yang berlawanan dari pembaca yang lain.

Adab yang keempat, orang yang membaca  Al-qur'an digital dan orang yang mendengarkan  Al-qur'an digital dengan sedih hati, meskipun dia tidak mengetahui akan artinya. Adab yang kelima, seseorang wajib membaca  Al-qur'an digital dengan ikhlas.

"Adab yang keenam, seseorang yang membaca  Al-qur'an digital wajib telah mengamalkan setiap amal ibadah yang kewajibannya tertera di dalam  Al-qur'an, seperti salat, puasa, beribadah dengan ikhlas, dan ia juga telah menjauhkan setiap larangan Allah SWT yang tetera di dalam  Al-qur'an, seperti riya, takabur, dengki, mengumpat, mengadu satu sama lainnya, mencela orang, makan barang yang haram, dan lain-lain," kata ustaz Kiki, dilansir Republika.co.id, Kamis 29 April 2021. 

Lebih lanjut ia menjelaskan adab yang ketujuh, sunah bagi seseorang yang membaca  Al-qur'an digital untuk membaguskan suaranya dengan lagu atau langgam. Lagu atau langgam tersebut harus patuh atau berasal dari ulama yang berasal dari bangsa Arab dan jangan menurut lagu musik atau lagu-lagu lainnya (seperti lagu atau langgam Jawa).

AYO BACA : Jawa Tengah Jadi Wilayah Paling Banyak Didatangi Pemudik

Adab yang kedelapan, hukumnya sunah untuk berdoa dan meminta rahmat apabila dibacakan ayat yang menyebutkan rahmat, mintalah surga jika ayat yang dibaca terkait dengan surga, dan mintalah dijauhkan dari api neraka jika ayat yang dibacakan terkait dengan neraka. Mintalah pula dijauhkan dari siksa apabila dibacakan ayat yang disebutkan siksa. Juga bacalah tasbih apabila dibacakan ayat tentang tasbih.        

Adab yang kesembilan, apabila dibaca Innallah wa malaikatahu hingga akhirnya, disunahkan untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Adab yang kesepuluh, hukumnya sunah membaca  Al-qur'an digital dengan perlahan-lahan.

Adab yang kesebelas, disunahkan bagi pembaca  Al-qur'an digital untuk takbir di akhir tiap-tiap surah, dari surah ad-Dhuha hingga akhir surah  Al-qur'an.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Adib Auliawan Herlambang

Tags

Rekomendasi

Terkini

X