AYOSEMARANG.COM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang terus memperbarui status Gunung Semeru.
Pihak terkait mengungkapkan kondisi terbaru Gunung Semeru terkini adanya ancaman berupa banjir lahar, hujan atau endapan material sisa erupsi pada puncak dan lereng yang terbawa oleh hujan.
Peringatan itu disampaikan Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi pada Jum’at, 5 Agustus 2022, melansir dari PikiranRakyat.com, jejaring AyoSemarang.com.
"Saat ini sudah masuk musim kemarau, namun bukan berarti ancaman banjir lahar dari Gunung Semeru sudah tidak ada, sebab sampai sekarang cuaca di sekitar puncak sering tertutup mendung, artinya masih ada potensi terjadi hujan dan memicu terjadinya banjir lahar,” katanya.
Baca Juga: Punya Summit Super Epic! Ini 9 Gunung di Indonesia yang Cocok untuk Upacara Bendera 17 Agustus
Dengan kondisi tersebut, Patria tetap mengimbau kepada masyarakat terutama para penambang yang beraktivitas di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru agar tetap waspada.
"Bagi para penambang pasir, kami tidak henti-hentinya menghimbau agar warga tetap waspada dan saling tukar informasi terkait perubahan cuaca di sekitar Gunung Semeru, kita larang untuk tidak beraktifitas juga tidak mungkin, karena alasan perut," imbuhnya.
Ia juga menambahkan agar warga setempat untuk lebih mengenali tanda-tanda alam, terlebih apabila cuaca hujan disertai mendung.
Terkait kabar terkini Gunung Semeru Tersebut secara otomatis status pendakian juga masih di tutup.
Jadi bagi pendaki yang memang berencana akan melakuakn upacara bendera 17 Agustus 2022, tahun ini dengan berat hati harus mengurungkan niatnya.
Melansir dari jelajahlagi.id, bahwa seluruh wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Gunung Bromo dan Gunung Semeru) tutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Hal ini terkait dengan erupsi yang dialami gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021 membuat pembukaan pendakian gunung tertinggi di pulau Jawa ini belum bisa dipastikan dalam waktu dekat.