Fashion dan produk kecantikan tampaknya mendominasi pasar e-commerce di Indonesia, khususnya untuk kaum perempuan.
Dominasi dengan market besar pada produk tersebut di Indonesia berada pada tangan Shopee.
Sebelum diblokir, TikTok Shop mampu menyamakan pasar dengan Shopee. Akan tetapi setelah adanya pemblokiran, Shopee menjadi e-commerce yang memimpin dalam aspek fashion dan produk kecantikan lainnya lagi.
Kabar bergabungnya Tokopedia dan TikTok tentunya dapat menyamakan bahkan mengalahkan e-commerce lainnya.
Hal ini dikarenakan keberadaan TikTok sendiri sebagai media sosial lebih sering dibuka oleh kebanyakan orang untuk hiburan. Maka, iklannya pun akan lebih mudah terlihat.
Kemudian seperti yang diberitakan sebelumnya, bahwa keberadaan TikTok Shop sendiri dapat mengalahkan platform e-commerce lainnya.
Berdasarkan data nilai transaksi e-commerce (GMV) di Indonesia per tahun 2022, didapatkan hasil bahwa transaksi Shopee mencapat Rp 280 Triliun, Tokopedia Rp 278 Triliun, Lazada Rp 75 Triliun. Dari data tersebut terlihat bahwa Shopee dan Tokopedia bersaing ketat.
TikTok Shop sebagai platform baru dapat mengalahkan platform lama dalam waktu singkat. TikTok Shop dalam kurun waktu sebentar yakni dari tahun 2022 hingga Oktober kemarin diketahui dapat meraup Rp 40 Triliun nilai transaksi.
Sebagai perbandingan, platform lain seperti BliBli yang lahir pada tahun 2011, meraup omzet hanya Rp 30 Triliun, dan Bukalapak yang sudah berusia 12 tahun meraup omzet Rp 75 Triliun.
Jika TikTok Shop tidak dilarang, mungkin bisa mendapatkan Rp 100 Triliun dalam kurun waktu dua tahun.
Hal ini memberikan arti bahwa jika kabar Tokopedia dan TikTok benar dan segera difinalisasi, maka keduanya akan memiliki hasil yang fantastis dan mungkin akan merajai platform e-commerce di Indonesia.(*)
