4 Hal yang Wajib Diperhatikan dalam Budidaya Lele Sangkuriang Supaya Cuan Berlipat Ganda

photo author
- Jumat, 13 September 2024 | 20:07 WIB
Budidaya lele sangkuriang (Istimewa )
Budidaya lele sangkuriang (Istimewa )

AYOSEMARANG.COM -- Indonesia, sebagai negara tropis, memiliki lingkungan yang sangat mendukung untuk berkembangnya berbagai jenis ikan, termasuk ikan lele.

Tidak mengherankan jika ikan lele sudah begitu akrab di kalangan masyarakat. Lele merupakan ikan air tawar yang mudah ditemui di berbagai perairan.

Keunikan dari ikan lele di Indonesia mendorong penelitian dan pengembangan lebih lanjut oleh para ahli lokal, hingga ditemukan varian baru yang dinamakan lele Sangkuriang.

Berikut beberapa hal yang perlu dihatikan dalam memelihara ikan lele sangkuriang:

Baca Juga: 6 Teknik Pernapasan saat Berlari, Penting untuk Pemula

1. Habitat dan Makanan Lele Sangkuriang

Lele Sangkuriang memiliki karakteristik habitat yang sama dengan jenis lele lainnya, hidup di sungai, saluran air, genangan, dan bahkan comberan. Ikan ini termasuk dalam kategori omnivora, namun lebih condong sebagai karnivora, bahkan dikenal sebagai predator dan kanibal.

Di alam liar, lele Sangkuriang memangsa serangga, kepiting, udang, plankton, dan siput. Selain itu, mereka juga dapat memakan bangkai dan limbah organik, baik dari ternak maupun rumah tangga.

2. Cara Perkembangbiakan Lele Sangkuriang

Budidaya lele Sangkuriang biasanya dilakukan dengan mengawinkan lele jantan dan betina. Dalam skala besar, peternak biasanya mencampurkan beberapa pasangan untuk memudahkan proses pemijahan.

Di alam liar, perkawinan lele biasanya berlangsung pada awal musim kemarau hingga awal musim hujan. Namun, untuk lele yang dibudidayakan, proses perkawinan dapat dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan.

Baca Juga: 3 Bahan Ini Bisa Jadi Pakan yang Mempercepat Pertumbuhan Ikan Lele, Ternyata Harganya Murah!

3. Kemampuan Bertahan Hidup di Lingkungan Ekstrem

Lele Sangkuriang dilengkapi dengan alat pernapasan tambahan yang memungkinkannya bertahan di kondisi lingkungan dengan kadar oksigen rendah, seperti lumpur atau air kotor. Ikan ini tidak memerlukan air berkualitas tinggi untuk bertahan hidup, sehingga sering ditemukan di lingkungan yang kurang layak seperti saluran air limbah dan bahkan septic tank.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X