OJK Bersama Bank Jateng Gelar Kick Off Bulan Literasi Keuangan Di Karanganyar

photo author
- Minggu, 25 Mei 2025 | 15:39 WIB
Bank Jateng dan Pemkab Karanganyar menggelar Kick Off Bulan Literasi Keuangan 2025 di Pendapa Rumdin Bupati pada Jumat (23/5/2025). (Dok Bank Jateng.)
Bank Jateng dan Pemkab Karanganyar menggelar Kick Off Bulan Literasi Keuangan 2025 di Pendapa Rumdin Bupati pada Jumat (23/5/2025). (Dok Bank Jateng.)

KARANGANYAR, AYOSEMARANG.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bank Jateng dan Pemkab Karanganyar gencar meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Karanganyar.

Edukasi keuangan ini digelar dalam kegiatan Kick Off Bulan Literasi Keuangan dengan tema "Masa Depan Sejahtera dengan Perencanaan Keuangan" di Pendapa Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Karanganyar pada Jumat (23/5/2025). Ratusan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan nasabah Bank Jateng di wilayah Bumi Intanpari (sebutan Kabupaten Karanganyar) menjadi sasaran kegiatan tersebut.

Hadir dalam acara ini Kepala Eksekutif
Pengawas Perilaku Pelaku Usaha
Jasa Keuangan, Edukasi dan
Pelindungan Konsumen OJK Pusat, Friderica Widyasari Dewi, Direktur Utama (Dirut) Bank Jateng Irianto Harko Saputro, Bupati Karanganyar Rober Christanto, Ketua DPRD Bagus Selo bersama jajaran Forkopimda.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan
Pelindungan Konsumen OJK Pusat, Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2025 menunjukkan kenaikan indeks
literasi keuangan mencapai 66,46 persen dan indeks inklusi keuangan 80,51
persen. Hasil SNLIK 2025 ini meningkat dibanding SNLIK 2024 yang
menunjukkan indeks literasi keuangan 65,43 persen dan indeks inklusi
keuangan 75,02 persen.

Namun demikian, masih terdapat gap antara indeks literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Sehingga diperlukan upaya dalam mengakselerasi peningkatan pemahaman masyarakat terkait produk dan layanan jasa keuangan secara masif.

"Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat tentunya memberikan
dampak terhadap penetrasi digitalisasi serta memperluas akses masyarakat
terhadap berbagai produk keuangan. Namun perkembangan ke arah positif juga harus diimbangi dengan pengetahuan yang memadai dalam bidang pengelolaan keuangan," katanya.

Menurutnya hasil SNLIK Tahun 2025 juga menunjukkan segmen pelajar/mahasiswa memiliki tingkat literasi atau inklusi keuangan yang lebih rendah dibandingkan tingkat nasional. Hal tersebut menunjukkan masih adanya kerentanan yang mungkin terjadi bagi generasi muda. Hal ini terlihat
dari beberapa kasus yang menimpa mahasiswa di beberapa kampus. Belum
lagi tantangan lain yang juga harus dihadapi generasi muda seperti trend gaya
hidup berlebihan yang disebabkan oleh tekanan sosial maupun keinginan
pribadi untuk mendapatkan secara sesuatu secara instant. Selain itu, segmen
karyawan dan komunitas juga merupakan salah satu sasaran prioritas target
edukasi keuangan berdasarkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia
tahun 2021-2025.

"Disadari atau tidak bahwa pada kenyataannya masih banyak generasi muda terjebak menggunakan produk keuangan yang ilegal atau menjadi korban dari kejahatan keuangan digital yang setiap hari semakin beragam modusnya," tuturnya.

Indeks inklusi keuangan yang tidak diimbangi dengan indeks literasi keuangan yang memadai inilah, dia menambahkan memunculkan potensi untuk penggunaan produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan serta meningkatkan pengaduan konsumen karena kurangnya pengetahuan konsumen terkait produk. "Hari ini kita ingin memberikan edukasi kepada masyarakat untuk bisa meningkatkan kesejahteraan mereka melalui institusi keuangan yang bertanggung jawab seperti tidak terjerat pinjol dan lainnya," katanya.

Direktur Utama (Dirut) Bank Jateng Irianto Harko Saputro, Bank Jateng, sebagai salah satu Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), mendukung sepenuhnya dan berkomitmen untuk mensukseskan kegiatan edukasi keuangan yang dicanangkan oleh OJK secara masif dan berkelanjutan.

Sepanjang tahun 2024, Bank Jateng telah melaksanakan berbagai program yang diinisiasi oleh OJK diantaranya Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan), Hari Indonesia Menabung (HIM), dan Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR). Melalui program-program tersebut, Bank Jateng telah melaporkan pencapaian pembukaan Rekening Simpel hingga posisi 30 April 2025, dengan total nominal mencapai Rp88,48 miliar melalui Aplikasi Pelaporan Online OJK (APOLO).

"Mengawali tahun 2025, Bank Jateng juga telah menyelenggarakan beberapa kegiatan edukasi keuangan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, di antaranya:
Edukasi dan Pembukaan Rekening Tabungan Simpel Siswa SMAN 1 Talun, Pekalongan, Siswa SDN 01 Tambakromo, Pati, Siswa SDN Sidanegara 04 Cilacap, Siswa SMAN 01 Gondang, Sragen, Siswa SDIT Permata Mulia, Blora," katanya.

Kemudian, Bank Jateng menggelar edukasi dan pembukaan rekening QRIS Pedagang Bima Bank Jateng sebagai fasilitas pembayaran yang dilakukan bersama Pemerintah Kabupaten Cilacap. Kegiatan ini dihadiri oleh 200 ASN. Dalam rangka mendukung program Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMUDA) yang diinisiasi oleh OJK, pada tanggal 22 Maret 2025, Bank Jateng dengan bangga telah meluncurkan Tabungan Bima Rencana. Tabungan ini termasuk dalam kategori SiMUDA lainnya dan menawarkan berbagai keunggulan, seperti bebas biaya administrasi bulanan, setoran yang terjangkau dan praktis, serta bunga yang setara dengan deposito.

"Bank Jateng akan terus berkomitmen untuk mendukung seluruh program edukasi keuangan OJK melalui kegiatan literasi dan inklusi keuangan serta memberikan layanan perbankan terbaik bagi seluruh mitra serta nasabah Bank Jateng di Wilayah Jawa Tengah, Jakarta dan Yogyakarta," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X