SEMARANG, AYOSEMARANG.COM — Industri furnitur dan perkayuan di Indonesia didorong untuk memanfaatkan teknologi modern sebagai strategi memperluas pasar dan memperkuat daya saing di tingkat global.
Ketua Umum Indonesia Furniture & Craft Promotion Forum (IFPF), Erie Sasmito, mengatakan, adopsi teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan kemampuan bersaing di tengah persaingan dunia yang semakin ketat.
“Dengan teknologi terbaru, pelaku industri akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan dinamika permintaan pasar yang bergerak cepat,” ujarnya dalam seminar perkayuan bertajuk Woodworking Transformations: More Machinery, Beyond Furniture Production in Indonesia di Hotel Khas Semarang, Rabu (13/8/2025).
Sekretaris Jenderal Indonesian Sawmill and Woodworking Association (ISWA), Choiril Muchtar, menambahkan, potensi industri kayu nasional baru termanfaatkan sekitar 24 persen. Menurutnya, penggunaan mesin dan teknologi modern dapat menekan biaya bahan baku—yang saat ini mencapai 40–60 persen dari total biaya produksi—sekaligus meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil.
Salah satu momentum penting untuk mengakses teknologi tersebut adalah pameran IFMAC WOODMAC 2025 yang akan digelar pada 24–27 September di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Pameran edisi ke-12 ini akan menghadirkan lebih dari 350 peserta internasional, termasuk produsen mesin, penyedia teknologi produksi, pemasok bahan baku, hingga pengembang perangkat lunak industri furnitur.
Pengunjung berkesempatan melihat langsung inovasi mesin, solusi otomasi, dan teknologi produksi yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi, menekan biaya, serta menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Project Director IFMAC WOODMAC, Cloudinia J. Dieter, menyebut pameran ini menjadi sarana strategis bagi pelaku industri untuk menjawab tantangan produktivitas sekaligus membangun jaringan dan kerja sama bisnis.
“Dalam satu kunjungan, pengunjung dapat mengakses beragam inovasi, mulai dari mesin presisi, otomasi perakitan, hingga software desain dan produksi,” ujarnya.
Dengan kapasitas yang terus berkembang, IFMAC WOODMAC 2025 diharapkan menjadi platform penting untuk membantu industri furnitur dan perkayuan nasional memanfaatkan teknologi terkini, memperluas jaringan, serta memperkuat posisi Indonesia di pasar global.***