Integrasi AI Telkomsel Hadirkan Layanan Lebih Cerdas, Pasar Bisnis Makin Terbantu

photo author
- Rabu, 19 November 2025 | 12:54 WIB
Solution Day 2025 menghadirkan showcase teknologi lebih dari 30 solusi digital berbasis AI, 5G, dan data intelligence, yang sudah dan akan diterapkan di berbagai sektor. (istimewa/Telkomsel.)
Solution Day 2025 menghadirkan showcase teknologi lebih dari 30 solusi digital berbasis AI, 5G, dan data intelligence, yang sudah dan akan diterapkan di berbagai sektor. (istimewa/Telkomsel.)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Telkomsel terus memperluas adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai fondasi baru dalam transformasi digital perusahaan. Upaya ini tidak hanya diarahkan untuk memperkuat layanan internal, tetapi juga untuk membangun ekosistem digital yang inklusif bagi pelanggan ritel, korporasi, serta generasi muda yang tengah bersiap memasuki pasar kerja digital.

Integrasi AI terlihat pada berbagai lini layanan, mulai dari kanal bantuan pelanggan melalui AI Virtual Assistant (AVA), pemantauan dan pengelolaan jaringan lewat Artificial Intelligence Service Operation Center (AISOC), hingga pengembangan talenta melalui program-program seperti AI Academy, NextDev, dan berbagai inisiatif yang menyasar startup teknologi.

Dalam layanan pelanggan, Telkomsel memanfaatkan AVA sebagai asisten virtual yang mampu memberikan respons cepat, akurat, dan personal dalam bahasa sehari-hari. Kehadiran teknologi pemrosesan bahasa alami ini memungkinkan masyarakat mendapatkan layanan secara lebih efisien dan mandiri, sejalan dengan perubahan perilaku digital yang semakin mengutamakan kecepatan. Kolaborasi Telkomsel dengan Perplexity AI menjadi penguat lain dalam pengalaman digital ini, menghadirkan mesin penjawab berbasis sumber kredibel yang dapat dimanfaatkan pelanggan untuk mencari informasi secara lebih komprehensif dan real-time.

Di tingkat operasional, perusahaan mengandalkan AISOC sebagai pusat integrasi kecerdasan buatan dalam memantau stabilitas jaringan. Sistem ini memadukan fungsi Network Operation Center dan Security Operation Center, memungkinkan deteksi gangguan lebih cepat dan penanganan otomatis terhadap beberapa jenis masalah teknis.

Telkomsel juga memperkuat performa jaringan 4G melalui teknologi Hyper AI yang dikembangkan bersama ZTE, sehingga konektivitas pelanggan di berbagai daerah dapat terjaga secara konsisten. Peningkatan ini bukan hanya relevan bagi pengguna ritel, tetapi juga menjadi fondasi penting bagi pelaku usaha yang kini semakin mengandalkan jaringan digital untuk aktivitas operasional.

Penguatan kapasitas internal turut menjadi prioritas Telkomsel. Melalui AI Academy dan berbagai program pengembangan SDM, perusahaan berupaya menyiapkan talenta yang mampu memahami dan mengolah teknologi baru. Di saat yang sama, inisiatif seperti NextDev dan IndonesiaNEXT diarahkan untuk mendukung pertumbuhan startup serta meningkatkan keterampilan digital generasi muda, sehingga ekosistem teknologi nasional dapat tumbuh sejalan dengan percepatan inovasi global.

Bagi segmen bisnis, Telkomsel Enterprise menawarkan rangkaian solusi berbasis AI yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan wawasan strategis. Salah satu inovasi terbaru adalah Ted, atau Telkomsel Enterprise Digital Account Manager, yang memanfaatkan kecerdasan buatan generatif untuk membantu perusahaan mengelola komunikasi dan interaksi B2B secara lebih terstruktur.

Di sisi lain, layanan seperti SAVIA untuk komunikasi berbasis suara dan MSIGHT yang memanfaatkan data telekomunikasi untuk membaca perilaku pelanggan, menjadi instrumen penting bagi perusahaan dalam merumuskan strategi pemasaran dan pengembangan bisnis. Melalui kolaborasi dengan Google Cloud dan penawaran fitur seperti Performance Max, Telkomsel juga mendorong pemanfaatan teknologi periklanan berbasis AI yang lebih presisi, sejalan dengan perubahan lanskap pemasaran digital.

Pengusaha ritel dan pemilik brand lokal makanan khas Semarang yang berproduksi di Kawasan Tlogosari Semarang, Heru Djuanedi (45), menilai langkah Telkomsel menghadirkan solusi AI bagi bisnis memberikan dampak yang lebih substansial dibanding sekadar inovasi kosmetik.

Menurutnya, teknologi seperti MSIGHT dan bundling Perplexity Pro membuka peluang baru bagi pelaku usaha untuk membaca respons pasar secara lebih terukur. “AI bukan lagi barang mewah. Dengan solusi seperti MSIGHT, kami bisa memahami tren hampir secara real-time dan menyesuaikan strategi promosi lebih cepat. Ini mempercepat ritme bisnis, bukan sekadar gimmick teknologi,” ujarnya saat ditemui ayosemarang di kantornya, Rabu 19 November 2025.

Ia menambahkan pelaku UMKM sangat membutuhkan teknologi yang mudah digunakan serta terintegrasi, sehingga dampaknya dapat langsung dirasakan dalam efisiensi operasional dan pengelolaan pelanggan.

Di sisi akademik, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM), Sinta Pramucitra, melihat integrasi AI di sektor telekomunikasi sebagai momentum penting dalam perubahan pola komunikasi layanan publik.

Menurutnya, AI akan membentuk cara baru masyarakat berinteraksi dengan layanan digital, namun transformasi ini harus tetap memperhatikan kesetaraan akses. “Perubahan ini tidak bisa dihindari. Tetapi yang lebih penting adalah memastikan bahwa setiap kelompok pengguna memiliki pemahaman yang memadai untuk mengikuti perkembangan tersebut. Literasi digital harus diperkuat agar tidak ada yang tertinggal,” ujarnya.

Sinta menegaskan bahwa perusahaan penyedia layanan harus terus memastikan akurasi informasi, transparansi data, dan kemudahan penggunaan, agar masyarakat merasa aman dan percaya terhadap teknologi yang digunakan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X