AYOSEMARANG.COM -- UMK Brebes terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan menjadi salah satu indikator penting dalam membaca kondisi ekonomi daerah. Menjelang penetapan UMK 2026, pemerintah, pekerja, dan pelaku usaha menunggu bagaimana arah kenaikan tahun depan.
Untuk memahami kemungkinan besaran UMK 2026, kita perlu melihat tren lima tahun terakhir serta mempertimbangkan kondisi ekonomi dan tuntutan buruh yang meminta kenaikan lebih tinggi.
Tren UMK Brebes 2020–2025
Dalam lima tahun terakhir, UMK Brebes menunjukkan kenaikan stabil meski persentasenya berbeda-beda setiap tahun. Berikut data perkembangan UMK Brebes:
Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 8 Halaman 66: Analisis Kasus Desa Istimewa dalam Tugas Siswa Aktif
2020: sekitar Rp 1.800.000
2021: Rp 1.866.722
2022: Rp 1.885.019
2023: Rp 2.018.837
2024: Rp 2.103.100
2025: Rp 2.239.802
Jika dihitung sejak 2020 hingga 2025, total kenaikan UMK mencapai sekitar Rp 432.188 atau hampir 24 persen. Angka ini mencerminkan peningkatan bertahap yang dipengaruhi inflasi, biaya hidup, serta kemampuan ekonomi daerah. Tahun 2022 menjadi periode dengan kenaikan paling kecil, sementara 2023 mencatat lonjakan lebih besar sebagai respons terhadap situasi ekonomi pascapandemi.
Faktor yang Memengaruhi Penetapan UMK
Penentuan UMK dilakukan berdasarkan sejumlah pertimbangan, antara lain:
1. Pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional
2. Tingkat inflasi serta perubahan biaya hidup
3. Regulasi dan formula pengupahan yang ditetapkan pemerintah
4. Tuntutan buruh dan serikat pekerja
Kombinasi faktor-faktor tersebut menentukan seberapa besar kenaikan UMK di setiap daerah, termasuk Brebes.
Baca Juga: Tren Upah Minimum Lamongan 2021–2025 dan Perkiraan Kenaikan UMK 2026 Berdasarkan Dua Skenario Utama
Proyeksi UMK Brebes 2026
Proyeksi UMK Brebes 2026 dapat dihitung melalui dua pendekatan, yaitu tuntutan buruh dan kondisi ekonomi nasional.