SEMARANGSELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Masyarakat Semarang tentu tidak asing dengan kuliner Ayam Goreng Mbok Berek.
Ayam Goreng Mbok Berek ini sangat dikenal banyak orang dari berbagai generasi karena sudah ada sejak 1830.
Ayam Goreng Mbok Berek kini terus bertranformasi dalam berdagang dari era pikulan, restoran sampai pemesanan via daring.
Berbagai transformasi itu disampaikan oleh Ari Wibowo Subekti sebagai generasi ke-5 pendiri Ayam Goreng Mbok Berek yakni Ny. Subekti.
Ari menuturkan, kisah Ayam Goreng Mbok Berek ini bermula dari buyutnya yang berjualan pakai sepeda dengan dipikul (dagangannya).
Baca Juga: 4 HP Samsung Harga Rp2 Jutaan Terbaik yang Cocok untuk Mahasiswa
Suatu ketika saat berkeliling Sri Hamengku Buwono IX mencicipi ayam itu dan dia suka.
Setelah itu, Hamengku Buwono IX menyebarkan kelezatan ayam goreng itu kepada banyak orang.
"Puncaknya ketika Presiden Bung Karno sedang kunjungan kerja di Jogja dan diajak oleh Sri Sultan makan ayam. Ayam goreng buyut saya seketika langsung booming pada era tersebut.” jelas Ari.
Menurut Ari, meski bisnis keluarga, selalu ada tantangan untuk mengembangkan Ayam Goreng Mbok Berek.
Ari mengungkapkan, mulai dari generasi ke-3, keluarganya mulai mengembangkan outlet.
Tadinya Ayam Goreng Mbok Berek ini ya ayam goreng aja, tapi setelah dikembangkan jadi ada kremes, gudeg, sambel goreng, bahkan menjadi pionir kremes hingga saat ini.
Meskipun begitu, buyutnya pernah berpesan agar jangan pernah mengubah resep. Namun kalau seputar pemasarannya saja ya tidak apa-apa.
"Pesan dari buyut tersebut yang selalu saya pegang sampai sekarang, yang kini menjadi PR saya mengembangkan sisi marketing, yang salah satunya dibantu oleh GoFood sejak 2018 hingga saat ini,” kata Ari.
