Kelola Lingkungan secara Berkelanjutan, Pertamina Raih Empat Proper Emas

photo author
- Selasa, 28 Desember 2021 | 13:28 WIB
Penghargaan Proper diberikan di Gedung II Istana Wakil Presiden RI  Jakarta oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, kepada seluruh penerima penghargaan Selasa 28 Desember 2021. (istimewa)
Penghargaan Proper diberikan di Gedung II Istana Wakil Presiden RI  Jakarta oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, kepada seluruh penerima penghargaan Selasa 28 Desember 2021. (istimewa)


JAKARTA, AYOSEMARANG.COM – Kondisi Pandemi dan lesunya perekonomian semakin memacu PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah untuk menggerakkan perekonomian desa, khususnya di desa sekitar lingkungan operasinya.

Atas upaya pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan tersebut, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah berhasil mencetak rekor dengan meraih (empat) penghargaan tertinggi (kategori Emas) dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penghargaan PROPER tersebut diberikan pada Selasa 28 Desember 2021 di Gedung II Istana Wakil Presiden RI  Jakarta oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, kepada seluruh penerima penghargaan.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho menjelaskan raihan Proper dengan kategori Emas ini diperoleh dari Fuel Terminal Maos, Fuel Terminal Boyolali, Integrated Terminal Semarang dan Fuel Terminal Rewulu.

Baca Juga: Duh !! 1 Kasus Omicron Transmisi Lokal Ditemukan, Sempat ke Restoran di SCBD

''Khusus bagi FT Rewulu, ini merupakan pencapaian yang telah dipertahankan selama 9 tahun berturut-turut, bagi FT Boyolali ini merupakan kali ketiga, bagi FT Maos ini pencapaian kedua dan khusus Integrated Terminal Semarang menjadi kali pertama mendapat pencapaian emas, sehingga tahun ini menjadi rekor terbaru kami memborong empat Proper Emas di antara kategori perusahaan distribusi migas lainnya,” ujar Brasto.

Proper untuk kategori Emas merupakan Peringkat tertinggi bagi Perusahaan yang dinilai telah berhasil meningkatkan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dan melakukan upaya-upaya pengembangan masyarakat secara berkesinambungan.

Beberapa upaya Pemberdayaan Masyarakat dan Pengelolaan Lingkungan secara Berkesinambungan di lakukan di sekitar Wilayah Operasi, selama dua tahun di masa pandemi, Pertamina mendapat tantangan untuk tetap memberi nilai tambah serta solusi bagi ekonomi serta lingkungan desa di tengah pandemi ini.

“Kami memberikan solusi kepada Komunitas Difabel di Desa Ampel yang kehilangan pekerjaan saat pandemi dengan mengajak menjadi agen Pertamina Delivery Service untuk mengantar tabung Bright Gas kepada konsumen menggunakan motor yang telah dimodifikasi serta dilengkapi dengan safety lock KDA untuk mengurangi resiko tergelincirnya tabung,'' paparnya.

Konsistensi FT Boyolali dalam memberdayakan difabel telah dirintis sejak tahun 2018 dengan mendirikan Sriekandi Patra, sanggar untuk melatih para difabel memiliki keterampilan membatik dan hasil pemberdayaan selama 5 tahun ini, telah ada 274 difabel yang memiliki keterampilan menjahit,membatik dan berwirausaha sebagai agen delivery Bright Gas.

Banyak Program pemberdayaan di tahun 2021 yang disusun untuk membangkitkan ekonomi warga dikarenakan pandemi Covid-19, seperti Fuel Terminal Rewulu yang mengembangkan sektor usaha jamur melalui penggunaan Automatic Smart Mushroom Boiler (ASROB) di desa Balecatur, Gamping, Kab. Sleman. Inovasi ini merupakan solusi atas kesulitan para petani yang kesulitan mendapatkan baglog jamur untuk usaha budidaya jamur.

Hasilnya, inovasi ini tidak hanya meningkatkan pendapatan 25 petani jamur, namun juga mampu menurunkan emisi hingga 944,24 CO2/ tahun dan pemanfaatan limbah baglog hingga 361 Kg.

Baca Juga: Jogja Darurat Klitih, Tangan Wanita Ini Luka Robek Usai Dipepet 2 Pengendara Motor

Cerita lainnya dari para Pendekar (Penderes Badak Karangsari), desa Karangsari, Cilacap  yang dibina oleh Fuel Terminal Maos, dengan bersinergi bersama para pengusaha Gula Semut, Pertamina mengembangkan Corporate Shared Value (CSV) dengan mengkonversikan kompor kayu bakar menjadi kompor LPG Bright Gas yang memangkas biaya produksi serta waktu produksi gula semut.

Hasilnya, tidak hanya dapat menurunkan emisi dari kayu bakar, tetapi juga membantu para pendekar tersebut untuk membuat pola bisnis modern dengan membantu sertifikasi proses produksi organik yang berstandar ekspor, penyusunan prosedur keselamatan produksi serta , pembentukan jaringan distribusi melalui Koperasi. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X