BANDUNG, AYOSEMARANG.COM -- bank bjb Syariah masuk dalam kategori bank BUKU I. Meski begitu, berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank ini berhak untuk melantai di bursa.
Ahli manajemen keuangan, Sulaeman Rahman Nidar menuturkan, meski memiliki modal inti kurang dari Rp 1 Triliun, bank bjb Syariah bisa go public dengan mempersiapkan berbagai hal.
"Salah satu yang harus dilakukan sekarang adalah dengan memperbesar modal intinya terlebih dulu," kata Sulaeman, Selasa 8 Maret 2022.
Baca Juga: Banjir Jalan Tentara Pelajar Semarang, Genangan Bikin Pemotor Dorong Motornya
Ia mengatakan, bank bjb Syariah sudah seharusnya memiliki target keuangan. Misalnya pada tahun ke berapa modal intinya sudah mencapai Rp 3 Triliun.
Selain itu, saat ini bank bjb syariah juga sudah harus memikirkan kapan akan go public. Pasalnya waktu IPO juga sangat menentukan nilai dari perusahaan sendiri.
"Jangan sampai perusahaan IPO di waktu yang tidak tepat. Jadi harus lihat waktu yang tepat supaya harga jual saham tidak rendah," tutur Sulaeman.
bjb Syariah juga harus mulai menambah dan melengkapi teknologi perbankan untuk mendukung pelaksanaan digitalisasi keuangan.
Baca Juga: Tidak Ada Rekrutmen CPNS di Batang Tahun Ini, Tapi Ada Rekrutmen 887 PPPK
Setelah kedua hal tersebut dilengkapi, IPO perlu dibicarakan untuk diputuskan oleh rapat umum pemegang saham (RUPS). Pasalnya keputusan IPO ada di RUPS.
Pembicaraan harus meliputi tentang ketentuan aset mesti berapa dari bursa dan bagaimana persiapan untuk mendekati investor.
Sulaeman menuturkan, bank bjb Syariah perlu mengadakan roadshow untuk melihat peluang investor yang ada, terutama di Jawa Barat.
Sulaeman menilai IPO bank bjb Syariah akan disambut baik oleh masyarakat Jawa Barat sendiri. Pasalnya penduduk Jawa Barat merupakan masyarakat yang memegang nilai-nilai keagamaan, sehingga cukup antusias terhadap lembaga keuangan syariah.
Baca Juga: Harga Sembako di Kudus Rabu 9 Maret 2022, Cek Update di Sini