200 UKM Semarang Didorong Naik Kelas

photo author
- Kamis, 26 Mei 2022 | 20:07 WIB
JNE Semarang  menggelar acara JNE Ngajak Online 2022, Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Semarang. (Dok)
JNE Semarang menggelar acara JNE Ngajak Online 2022, Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Semarang. (Dok)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM  - Pandemi telah mentransformasi lebih dari 17,5 juta UMKM di Indonesia untuk mengenal kanal digital dan memanfaatkan berbagai lini media sosial sebagai sarana pemasaran. Tak terkecuali pegiat UMKM Semarang yang berupaya menghasilkan terobosan baru, termasuk melalui kolaborasi dengan jaringan ekspedisi.

Atas dasar tersebur, JNE Semarang menggelar acara JNE Ngajak Online 2022, Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Semarang.

Pada acara ini mengumpulkan lebih dari 200 pegiat UKM Semarang secara virtual dengan tiga narasumber, Wahyu Sangerti Alam selaku Branch Manager JNE Semarang, Riza Azyumaridha Azra selaku Owner Rumah Mocaf, dan Surianto selaku Owner Wifeonly Store.

Baca Juga: Hendi Tegur Dinas Pendidikan tentang Beasiswa Prestasi untuk Murid Tidak Mampu

Wahyu selaku Branch Manager JNE Semarang membuka gelaran ini, berharap UKM di Indonesia khususnya Semarang mampu berkembang dan bersaing di dunia digital, baik di skala nasional maupun global. 

“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian negara, sehubungan dengan hal tersebut, JNE akan terus menggandeng UMKM untuk naik kelas melalui edukasi soal strategi penjualan  di era digital.” buka  Wahyu Sangerti Alam selaku Branch Manager JNE Semarang pada JNE Goll..Aborasi Bisnis Online, Rabu 25 Mei 2022 lalu.

JNE menghadirkan dua pelaku UMKM pada gelaran ini, salah satunya Riza Azyumaridha Azra selaku Owner Rumah Mocaf, pedagang tepung singkong modifikasi yang memiliki kesamaan dengan tepung terigu. 

“Kami menyebut bisnis ini sociopreneur karena mengandung nilai sosial di dalamnya.”

Berangkat dari keprihatinannya melihat kondisi buruh tani di Indonesia yang mayoritasnya berada pada garis kemiskinan, Riza menginisiasi dibentuknya Rumah Mocaf. “Kami berharap suatu saat Indonesia bisa berdaulat dengan pangan, tanpa impor sehingga mensejahterakan petani singkong indonesia,” jelas Riza.

Pandemi COVID-19 tak membuat angka penjualannya surut. Justru karena produknya dikategorikan gluten free angka penjualannya terus meningkat seiring dengan kepedulian masyarakat akan konsumsi makanan sehat di tengah gejolak virus yang ada.

Berbagai strategi dilakukan oleh Riza untuk berinovasi, mulai dari mengajarkan UMKM digital marketing, hingga kolaborasi dengan perusahaan jasa ekspedisi.

“Kami berkolaborasi dengan JNE untuk membuat co-working space dengan nama Pojok Gotong Royong Learning Center. Ada kelas untuk upgrade UMKM seperti literasi keuangan, cara mengemas produk yang bagus, perizinan, dan digital marketing tak lain agar UMKM maju sejahtera bersama-sama.” ujarnya.

Hadir pula Surianto selaku Owner Wifeonly Store yang berdiri sejak 2019. “Kami fokus menjual produk di Instagram, pertumbuhan follower per hari ini mencapai 360.000 follower”. Angka fantastis tersebut tentunya diraih dengan penuh usaha akan kolaborasi. 

“Kolaborasi menjadi kunci utama untuk perkembangan teknologi dan marketing saat ini, intinya kita butuh kolaborasi yang harapannya bisa menghasilkan mutual benefit dan meningkatkan penjualan bisnis yang kita geluti.” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X