SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah mengungkapkan harga pertalite dan pertamax yang sebenarnya jika tidak dikenakan subsidi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, harga pertalite dan pertamax seharusnya dijual Rp30 ribu per liter.
Harga pertalite dan pertamax tersebut sesuai dengan tren harga minyak global yang mengalami kenaikan sebesar US$100 per barrel.
Baca Juga: 5 Provinsi Uji Coba Beli Pertalite dan Solar Pakai Aplikasi MyPertamina, Termasuk Jawa Tengah?
"Sekarang ini harga minyak dunia sudah di atas USD100 hingga USD120 per barel. Harga keekonomian BBM RON 90 maupun RON 92, rata-rata di atas Rp30 ribu," ujar Arifin Tasrif, dikutip dari Suara.com, Selasa 28 Juni 2022.
Menurutnya, kenaikan harga minyak global mencapai US$100 per barrel dipengaruhi perang antara Ukraina dan Rusia.
Selain itu, kenaikan harga minyak dunia bisa terjadi lebih lama lagi tergantung situasi Ukraina dan Rusia.
Baca Juga: Cara Beli Minyak Goreng Curah Lewat PeduliLindungi, Catat Tanggal Berlakunya
"Kita harus antisipasi ini karena situasi krisis energi tidak bisa diramalkan selesai tahun ini atau lebih lama lagi," lanjutnya.
Harga pertalite dan pertamax yang berlaku sekarang sudah dengan subsidi Pemerintah.
Arifin menyarankan kepada masyarakat untuk lebih bijak menggunakan BBM agar subsidi dari Pemerintah tidak membengkak.
Baca Juga: Beli Pertalite dan Solar Wajib Instal Aplikasi MyPertamina Mulai 1 Juli 2022
"Makanya, kita perlu mengingatkan ke masyarakat agar menggunakan BBM seefisien mungkin. Ini berdampak pada (membengkaknya) alokasi subsidi," pungkasnya.
Terkini, Pertamina akan mulai berlakukan aturan membeli BBM subsidi jenis pertalite dan solar menggunakan aplikasi MyPertamina akan berlaku mulai 1 Juli 2022.