Jika Harga Minyak Mentah Turun, Pemerintah Berani Pasang Harga Pertalite Rp7.650 Lagi?

photo author
- Kamis, 8 September 2022 | 01:15 WIB
Harga BBM bisa turun lagi? Bisa, asal... (Pertamina)
Harga BBM bisa turun lagi? Bisa, asal... (Pertamina)

Baca Juga: Pakai MP3 Juice, Cara Mudah dan Praktis untuk Download Lagu

Jawabannya adalah bisa. Bahkan bisa lebih murah dari harga terakhir Rp7.650 per liter.

Kendati begitu, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi agar harga BBM Pertalite, Solar dan Pertamax bisa turun lagi. Berikut penjelasannya.

Pihak Kementerian Keuangan menjelaskan jika peluang harga BBM seperti Pertalite untuk turun kembali tetap ada. Meski demikian, syaratnya adalah harga minyak mentah dunia juga turun.

Hal itu disebutkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu. Ia menyebut paling penurunan harga minyak mentah di angka US$ 40-an/barel.

"Kemarin harga Pertalite Rp 7.650 per liter, itu sebenarnya setara ICP US$ 41 hingga US$ 42/barel," ujar Febrio Nathan Kacaribu belum lama ini.

Menurutnya, harga Pertalite Rp10.000 per liter masih disubsidi oleh pemerintah. Harga tersebut masih di bawah keekonomian.

Baca Juga: BSU 2022 Kapan Cair? Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan Langsung Masuk Rekening Minggu Ini

"Harga yang sekarang, meskipun sudah dinaikkan menjadi Rp 10.000 pun itu masih di bawah harga keekonomian. Kalau tadinya kan kita Rp 7.650 dibandingkan (harga keekonomian) katakanlah Rp 14.000 sekarang kita Rp 10.000 dibandingkan Rp 14.000. Artinya tiap liter Pertalite itu tetap disubsidi, dikompensasi oleh pemerintah," lanjutnya.

Sebagai informasi, harga asli Pertalite seharusnya Rp14.450 per liter. Harga itu dengan harga ICP di atas US$ 100 per barel dan kurs Rp 14.450/US$.

Dengan begitu, salah salah satu yang bisa menyebabkan harga BBM turun ke Rp7.650 adalah harga minyak mentah dunia turun.

Selain itu, alternatif agar harga bahan bakar turun kembali adalah jika pemerintah mau memberikan subsidi kembali ke BBM Pertalite dan Solar. Akan tetapi, pilihan alternatif ini dirasa berat untuk diharapkan.

Pertamina Minta SPBU Vivo Naikkan Harga

Sementara itu, setelah kenaikan Pertalite, Pertamina menuntut seluruh SPBU swasta yang beroperasi di Indonesia untuk menyesuaikan harga BBM yang dijual. Penjualan BBM tidak boleh lebih rendah daripada yang dijual Pertamina.

Isu ini menjadi perhatian setelah SPBU Vivo yang terafiliasi dengan perusahaan migas di Swiss menjual BBM jenis Revvo 89 seharga Rp8.900 per liter, atau jauh di bawah harga Pertalite.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X