Baca Juga: Ada Fitur Dua Akun, Download GB Whatsapp Pro v13.50 Update Terbaru di Sini
Penetapan harga tersebut dianggap menyalahi aturan lantaran harga BBM swasta seharusnya lebih mahal dari Pertamina.
Alasannya menurut Menteri ESDM Arifin Tasrif, pihak swasta perlu mematuhi kebijakan untuk menekan selisih atau disparitas harga bagi masyarakat.
Dilansir dari Suara--jaringan Ayosemarang, Dirjen Migas Tutuka Ariadji mengatakan, BBM Revvo 89 harus sepakat menyesuaikan harga dengan Pertalite yang baru saja naik.
Pilihan Terakhir
Sebelumnya, Jokowi mengatakan harga BBM naik merupakan pilihan terakhir pemerintah yakni mengalihkan subsidi BBM.
"Pemerintah harus membuat keputusan yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yakni mengalihkan subsidi BBM. Maka harga beberapa subsidi akan disesuaikan," tutur Jokowi, Sabtu 3 September 2022.
Jokowi mengaku pemerintah sudah sekuat tenaga supaya harga BBM masih terjangkau.
"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun," lanjutnya.
Baca Juga: TERBARU Harga iPhone 14 Pro Max Tembus Rp 23 Juta? Segera Meluncur 7 September 2022
Selain itu, Jokowi menjelaskan nantinya sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran karena dinikmati oleh kalangan mampu.
"Dan lagi lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok yang mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi. Mestinya uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu," pungkasnya.
Demikian informasi mengenai peluang harga BBM Pertalite untuk turun lagi yang berkaitan dengan harga minyak mentah dunia.***
