Menurut Better Health Channel, tak hanya masalah tulang belakang, ahli terapi biasanya melakukan chiropractic untuk mengatasi berbagai gangguan muskuloskeletal lainnya, seperti, sakit punggung, leher terasa sakit, sakit kepala, whiplash, keseleo, cedera otot akibat aktivitas sehari-hari, arthritis, seperti osteoarthritis hingga eterbatasan gerak pada punggung, bahu, leher, atau kaki.
Namun ingat, tidak semua gangguan sistem gerak bisa ditangani menggunakan metode ini. Oleh sebab itu, pastikan terlebih dahulu kepada dokter spesialis tulang mengenai terapi chiropractic ini.
Risiko dari terapi chiropractic
Meski tergolong aman untuk dilakukan oleh ahli terapi, metode ini juga memiliki risiko tersendiri. Artinya, Anda mungkin saja mengalami komplikasi serius setelah menjalani terapi.
Ya, terjadinya komplikasi akibat prosedur terapi ini menang jarang terjadi, tetapi kemungkinannya akan selalu ada. Contoh komplikasi yang mungkin terjadi:
• Hernia atau kondisi hernia yang semakin parah.
• Terjadi tekanan terhadap saraf pada tulang punggung bagian bawah.
• Stroke, khususnya setelah melakukan terapi ini pada bagian leher.
Sebaiknya, Anda tidak menjalani prosedur ini jika memiliki beberapa kondisi berikut:
• Osteoporosis yang tergolong parah.
• Mati rasa pada tangan atau kaki.
• Kanker tulang belakang.
• Risiko stroke yang terus meningkat.
• Kelainan tulang pada leher bagian atas.
Itulah sekilas tentang pijat kretek-kretek yang lagi tren di Indonesia. Semoga bermanfaat!