Hoaks atau Fakta, Akan Ada Vaksinasi Dosis Keempat? Ini Penjelasan Kemenkes

photo author
- Selasa, 26 Juli 2022 | 16:43 WIB
Ilustrasi vaksin, capaian vaksinasi booster belum capai 50 persen, Kemenkes RI kini siapkan dosis keempat (Freepik.com/rawpixel.com)
Ilustrasi vaksin, capaian vaksinasi booster belum capai 50 persen, Kemenkes RI kini siapkan dosis keempat (Freepik.com/rawpixel.com)

AYOSEMARANG.COM-- Covid - 19 masih berlanjut, upaya pemerintah memeranginya dengan melakukan vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia semakin digenjot.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang mempertimbangkan pemberian vaksin booster ke-2 atau vaksin Covid-19 dosis ke-4, melansir dari Suara.com--Jaringan AyoSemarang.com.

Hal ini diungkap Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, bahwa saat ini pemerintah tetap fokus memprioritaskan pemberian vaksin dosis ke-1, dosis ke-2, dan vaksin booster.

Baca Juga: Manfaat Kayu Secang untuk Kesehatan Kulit dan Cara Membuat Minuman Herbalnya

Sedangkan vaksin booster ke-2 atau vaksin Covid-19 dosis ke-4 tengah dipertimbangkan, karena beberapa negara sudah memberlakukan program ini.

"Tapi belum semua negara, karena semua negara itu ada yang seperti kita karena cakupan boosternya aja belum memenuhi," ungkap Syahril saat dihubungi awak media, Selasa (22/7/2022).

Seperti diketahui, per 22 Juli 2022 total vaksin Covid-19 dosis 1 dan 2 mencapai 169 juta atau 81,4 persen dari target 208 juta penduduk yang divaksinasi.

Baca Juga: 3 Berita HOAKS Info Kesehatan Terbaru: Apakah Vaksin Covid-19 Meningkatkan Risiko HIV?

Sedangkan vaksin booster atau vaksin dosis ke-3 baru mencapai 53 juta atau 25,8 persen dari total sasaran 208 juta penduduk.

Tapi pertimbangan pemberian vaksin booster ke-2 atau vaksin dosis ke-4 diberikan, karena pandemi Covid-19 cenderung berkepanjangan, sedangkan antibodi yang dihasilkan dari vaksin bisa menurun setelah 6 bulan pemberian.

"Sehingga apabila nanti pandemi ini berkepanjangan, maka ada suatu pemikiran atau ada suatu rekomendasi dari berbagai pihak untuk dilakukan vaksinasi booster ke 2," jelas Syahril.

Baca Juga: 4 Masalah Kesehatan jika Anda Terlalu Banyak Tidur

Jika program vaksin booster ke-2 diberikan, maka pemerintah akan lebih dulu memprioritaskan kelompok berisiko, seperti orang dengan komorbiditas atau penyakit penyerta, lanjut usia (lansia) atau orang dengan masalah sistem kekebalan tubuh.

"Contohnya usia lanjut, tenaga kesehatan, orang yang melayani publik, ya itu semua kan program ada prioritasnya, yang berkaitan dengan kemampuan, biaya dan sebagainya," tutupnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wahyu Vitaarum

Sumber: Suara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X