Dokter Ema Surya Pertiwi Bongkar 6 Mitos Seputar Menstruasi, No 2 Banyak Dipercaya Masyarakat

photo author
- Sabtu, 17 September 2022 | 08:38 WIB
Mitos seputar menstruasi yang dibongkar dr Ema Surya Pertiwi (Pixabay)
Mitos seputar menstruasi yang dibongkar dr Ema Surya Pertiwi (Pixabay)

Ini juga mitos, ketika wanita haid, ia akan menghasilkan hormon prostaglandin yang akan diturunkan ke area otot rahim.

Hormon prostaglandin inilah yang menyebabkan otot rahim berkontraksi untuk meluruhkan darah di area dinding rahim.

Jika hormon prostaglandin dihasilkan dalam jumlah banyak maka meningkatkan kontraksi otot rahim.

"Apalagi saat wanita punya saraf nyeri yang sensitif akan meningkatkan rasa nyeri atau kram perut saat menstruasi," tambah dr Ema.

Jika hormon prostaglandin yang dihasilkan lebih sedikit maka kontraksi otot rahim pun lebih kecil, sehingga wanita tidak terlalu merasakan nyeri saat menstruasi.

Kalau rasa nyeri tak kunjung reda hingga mengganggu aktivitas. Segera konsultasi ke Dokter. Dianjurkan periksa saat nyeri menstruasi berlangsung, agar dokter dapat melakukan USG.

Sehingga dokter dapat mengetahui secara jelas penyebab nyeri pada rahim wanita.

Baca Juga: Bjorka Tahu Kasus Ferdy Sambo Sebenarnya, Bocorkan Data Jenderal yang Terlibat

5. Saat Menstruasi Tidak Boleh Minum Air

Minum air dingin ini juga mitos. Ketika wanita minum air dingin itu masuk ke tenggorokan dan lambung.

Saat masuk lambung terjadi penyesuaian suhu dari dingin menjadi suhu normal, agar air tersebut lebih mudah diserap oleh usus halus dan usus besar.

"Tidak ada penelitian yang mengatakan minum air dingin akan menyebabkan darah menstruasi membeku dan membahayakan", jelasnya.

6. Keramas Dapat Menghentikan Siklus Menstruasi

Jika keramas dilakukan saat siklus haid hari pertama dan hari kedua siklus menstruasi, hal itu tidak akan menghentikan PMS.

Karena letak rambut kepala dan ramhim jaraknya sangat jauh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X