KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Imbauan untuk tidak memberikan obat jenis sirup mulai dilakukan sejumlah rumah sakit di Kendal.
Di Rumah Sakit Islam (RSI) Muhammadiyah Weleri Kendal, sudah melakukan pemisahan atau hold terhadap seluruh obat sirup anak.
Seluruh obat sirup anak telah dimasukkan ke gudang penyimpanan obat serta memisahkannya.
Baca Juga: Ancaman Longsor, BPBD Kendal Pasang EWS di Desa Mojoagung
"Kami sudah pisahkan seluruh obat sirup anak dan kami simpan di gudang obat," kata Humas RSI Muhammadiyah Weleri Kendal, Farid Hermawan saat dihubungi pada Jumat, 21 Oktober 2022.
Pihak RSI Weleri juga telah memberikan imbauan kepada dokter agar tidak menggunakan atau memberikan resep obat sirup lagi kepada pasien.
Sebagai gantinya, akan mengalihkannya obet jenis puyer atau gerus.
"Imbauan ke dokter-dokter di sini sudah dilakukan agar tidak memberikan obat sirup lagi dan menggunakan obat puyer," jelasnya.
Baca Juga: Ganjar Surati Perhutani untuk Perbaiki Jembatan Juwero
Akibat pengalihan penggunaan obat sirup ke obat puyer atau gerus, resep obat puyer menjadi meningkat sehingga pihak RSI Muhammadiyah Kendal sedang memesan 3 set alat pembuat obat puyer untuk meningkatkan pelayanan.
"Jadi setelah ada imbauan pelarangan obat sirup, dokter-dokter di rumah sakit ini langsung beralih ke puyer. Saat ini kami harus memesan 3 set alat pembuat obat puyer untuk mempercepat dan meningkatkan pelayanan," pungkasnya
Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal mengimbau agar seluruh rumah sakit daerah maupun rumah sakit swasta serta dokter anak untuk sementara waktu tidak memberikan resep obat sirup, serta menjauhkan dan menyimpan obat sirup tersebut.
"Kami dari Dinkes Kendal sudah mengimbau kepada rumah sakit daerah maupun rumah sakit swasta untuk sementara waktu tidak menggunakan ataupun memberikan obat sirup anak kepada pasien," kata Kepala Dinkes Kendal, Parno.
Baca Juga: Hati-Hati, Salah Pilih Susu Bisa Bahayakan Kesehatan Anak