netizen

Lemahnya Pengawasan Taruna Jadi Penyebab Terjadinya Kekerasan Di Kampus Pelayaran

Jumat, 10 Mei 2024 | 19:50 WIB
Untung Budiarso, Direktur Lembaga Kajian Maritim ( LKM ) dan Mantan Ketua Senat Polimarin Semarang. (dok Pribadi.)

AYOSEMARANG.COM - Pengawasan yang lemah dari pihak pengelola kampus mengakibatkan sering terjadinya tindak kekerasan yang dilakukan oleh taruna senior kepada adik asuh di jampus pelayaran. Hal ini dikarenakan pengasuh taruna jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah taruna yang harus diawasi.

Selama pengawasan masih lemah maka potensi tindak kekerasan di kampus akan terus terjadi. Sebab, taruna senior dengan dalih memberikan sanksi disiplin bisa dengan leluasa melakukan kekerasan.

Kekerasan bisa dilakukan dengan memukul, menendang, menampar dan tindak kekerasan lainnya tanpa ada pengawasan dari pengasuh.

Maka, sudah saatnya kampus yang berbasis disiplin tinggi menerapkan pengawasan maksimum dan berlapis.

Tujuannya, agar para taruna tidak dengan selera pribadinya saling berkelahi di dalam kampus. Kampus harus bebas dari perilaku main hakim sendiri, tidak boleh ada tindak kekerasan di dalam kampus sebagai lembaga ilmiah.

Pimpinan juga harus bertanggung jawab atas terjadinya perilaku kekerasan di dalan kampus. Pengawasan yang lemah sampai mengakibatkan meninggalnya mahasiswa atau taruna di kampus juga merupakan kelalaian oleh pimpinannya.

Wajar kiranya jika tuntutan masyarakat ketika terjadi hal yang demikian meminta agar ketua perguruan tingginya diminta ada pertanggung jawabannya.

Selain itu, yang tak kalah penting adalah sanksi tegas oleh para pengelola perguruan tinggi kepada para taruna yang sudah terdeteksi melakukan tindak kekerasan. Ketegasan ini diperlukan agar tidak menjadikan taruna meras kebal sanksi maupun hukuman.***


Penulis : Untung Budiarso,
Direktur Lembaga Kajian Maritim ( LKM ) dan Mantan Ketua Senat Polimarin Semarang.

Tags

Terkini

Perlukah Outsourcing Dihapus?

Kamis, 8 Mei 2025 | 11:28 WIB