SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Rangkaian MilkLife Soccer Challenge 2024 akhirnya menyambangi Kota Semarang, Jawa Tengah.
Venetie van Java merupakan destinasi ke-8 perjalanan series pertama setelah dilaksanakan di 7 kota sebelumnya yaitu Kudus, Surabaya, Jakarta, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, dan Solo sejak awal tahun ini.
Mulai Kamis 8 Agustus 2024 hingga Minggu 11 Agustus 2024 di Stadion UNDIP Tembalang, Semarang, menjadi arena 692 siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) maupun Sekolah Dasar (SD) beraksi di lapangan hijau.
Baca Juga: 38 Tim SSB Berlaga di Turnamen Merah Putih Alap-alap Jokowi di Kaliwungu Selatan
Dalam turnamen yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife tersebut, para siswi bertanding dalam kompetisi 7 vs 7 yang terbagi dalam 64 tim di dua kategori usia yakni KU 10 dan KU 12 tahun.
Tak hanya adu kelihaian mencetak gol ke gawang lawan, mereka juga ambil bagian dalam beragam uji ketangkasan atau Skill Challenge yakni dribbling, passing & control, 1 on 1, shoot on target, hingga penalty shoot.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengungkapkan, kehadiran MilkLife Soccer Challenge di Semarang merupakan ikhtiar agar roda ekosistem sepak bola putri berputar lebih pesat.
Baca Juga: Koran-Koran Kuno Dipamerkan di Kota Lama Semarang: Ada Sejak Belanda Sampai Momen Proklamasi
Pasalnya, ibukota Provinsi Jawa Tengah ini merupakan rumah dari berbagai Sekolah Sepak Bola (SSB) putri. Kota ini juga menjadi home base bagi klub sepak bola elite yang turut memiliki skuad putri, PSIS Women Semarang.
“Ketika berbicara sepak bola putri, kita pasti teringat Semarang. Karena di kota ini ekosistemnya mulai menggeliat. Ada PSIS Women Semarang, lalu ada juga Ratanika Putri yang mulai mendulang prestasi. Penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge bertujuan agar ekosistem ini berkembang lebih pesat, diawali dengan menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga ini. Untuk itulah, kami menyasar level yang paling dasar, yakni siswi MI dan SD,” ujar Yoppy.
Ia melanjutkan, dengan menumbuhkan kecintaan terhadap sepak bola putri di usia dini, diharapkan akan lahir bibit-bibit berbakat yang kelak menjadi pesepak bola profesional.
“Untuk itu, kami juga menyambut baik peran serta SSB dan klub-klub sepak bola putri yang diharapkan bisa menjadi wadah para peserta berbakat mengasah kemampuan mereka sehingga di masa mendatang bisa membela Indonesia di panggung dunia,” imbuh Yoppy.
Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann mengatakan konsistensi berlatih teknik dasar maupun ball mastery sangat penting untuk peningkatan kemampuan masing-masing individu.
Baca Juga: Si Pemakan Kucing dari Semarang Tidak Ditahan, Polisi Bakal Cek Kejiwaan Karena Ngaku Jadi Presiden
Pria yang memiliki lisensi kepelatihan UEFA A di Jerman sejak tahun 2007 berpesan kepada seluruh peserta agar tidak hanya terpaku dengan turnamen saja, tapi juga bisa rutin menjalani latihan baik itu secara mandiri di rumah, bersama guru di sekolah, atau bahkan bergabung dengan SSB (sekolah sepak bola).