Bukan STY, Sartono's Football Lebih Dulu Mengalir dalam Darah Nova Arianto

photo author
- Selasa, 8 April 2025 | 15:04 WIB
Sartono Anwar, bapak dari Nova Arianto, pelatih Timnas Indonesia U-17 yang baru saja dinyatakan lolos Piala Dunia. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Sartono Anwar, bapak dari Nova Arianto, pelatih Timnas Indonesia U-17 yang baru saja dinyatakan lolos Piala Dunia. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Pagi setelah Timnas U-17 dinyatakan lolos Piala Dunia, Sartono Anwar duduk sendiri di teras rumahnya yang berlokasi di Jalan Srinidito Raya Semarang.

Sartono yang mengenakan jersey Persibo Bojonegoro agak kesal karena semalam dia ketiduran. Padahal sebelumnya dia tidak pernah ketinggalan nonton Timnas U-17 yang dibesut oleh anaknya sendiri yakni Nova Arianto.

"Saya ketiduran. Rencananya mau nobar sama tetangga tapi nggak ada yang bangunin, tahu-tahu sudah jam setengah 4," katanya saat ditemui, Selasa 8 April 2025.

Sartono memang kecewa. Sebab pertandingan itu jadi penentu apakah Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia, khususnya ada kebanggan tersendiri bahwa darah dagingnya kelak jadi bagian sejarah itu karena semalam Yaman dicukur dengan skor telak 4-1.

Baca Juga: Butuh Dukungan Suporter, Panpel Buka Tiket Pertandingan PSIS Semarang Vs Persik

Namun kemudian kekecewaannya terobat, yakni ketika Sartono menyaksikan rekaman video Nova Arianto memberikan instruksi di ruang ganti.

Dalam video yang dilihat Sartono Anwar, Nova sedang memberikan intruksi kepada para pemainnya dengan keras.

"Banyak bergerak area mana yang kosong. Nggak ada yang bergerak di sini gimana kita mau masuk," kata Nova Arianto dalam rekaman video.

Sartono terdiam. Lalu tersenyum. Tampaknya dia seperti melihat dirinya sendiri di waktu muda.

Semua pemain bola, entah profesional, amatir sampai tingkat SSB yang pernah dilatih Sartono akan sepakat bahwa Sartono bukan pelatih dingin.

Selama melatih, Sartono tak bisa tidak berteriak, bahkan di titik tertentu, pelatih yang saat ini berusia 78 tahun itu akan mengeluarkan kata-kata kasar. Pemain dengan mentel tempe tentu saja akan luluh lantak dan bisa-bisa pindah cabang olahraga lain.

Baca Juga: Kecelakaan Kerja di PT Pusri Palembang Tewaskan Pekerja, Disnaker Sumsel Lakukan Investigasi

Ketika melihat Nova Arianto meneriaki pemain di ruang ganti tadi, Sartono tidak kaget jika hal itu bakal dilakukan oleh Nova. Dia ingat telah mendidik Nova dengan keras, bahkan juga dengan kata-kata kasar saat berlatih. Meski demikian, dia sering merasa bersalah dengan cara kunonya itu.

Terlepas dari itu, sebagai pelatih menurutnya memang perlu suara lantang saat memberi instruksi. Namun untuk saat ini Sartono melihat hal lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X