SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Setelah penantian hampir tiga tahun, tim sepak bola legendaris asal Semarang, New Sphinx (NS), akhirnya resmi memiliki home base baru di Lapangan Mardi Soenarto yang lebih dikenal dengan nama Lapangan Telo, Banyumanik, Semarang.
Tim yang didirikan oleh Kolonel Hadijanto, Wali Kota Semarang periode 1973–1980 ini, kini memiliki jadwal latihan rutin setiap Rabu sore. Lapangan Telo sendiri pernah menjadi markas PSIS Semarang pada masanya, sehingga memiliki nilai historis tersendiri bagi persepakbolaan kota ini.
Latihan perdana yang digelar pada Rabu, 10 September 2025, dibuka dengan acara tasyakuran berupa potong tumpeng dan makan bersama. Acara ini diikuti oleh sekitar 60 pemain dan berlangsung meriah setelah wasit Stive meniup peluit tanda dimulainya laga internal.
Panitia juga mengundang beberapa tamu dari komunitas lain, salah satunya Ketua Komunitas Klub Sepak Bola Semarang (KKS), Marsono. Dalam sesi jeda latihan, Pembina sekaligus Penasihat NS, Imron Suhebi, menyerahkan dua drum sampah kepada pengelola Lapangan Telo yang diterima langsung oleh Rohman. Imron berharap drum sampah ini bisa menjadi simbol kepedulian NS terhadap kebersihan lingkungan dan keindahan lapangan.
Imron yang juga menjabat sebagai Pembina Yayasan Raudhotul Jannah dan anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) periode 2025–2028 menyampaikan harapannya agar NS terus menjaga kekompakan dan silaturahmi, baik di dalam maupun di luar lapangan. Ia menegaskan bahwa tujuan utama NS adalah sebagai wadah untuk menyalurkan hobi sepak bola, bukan sekadar mengejar prestasi atau menang-kalah semata.
Ketua KKS, Marsono, turut memberikan apresiasi terhadap kiprah NS yang sudah lebih dari 45 tahun berkontribusi dalam dunia sepak bola di Kota Semarang. Ia mengaku salut karena NS tidak hanya aktif di lapangan hijau, tetapi juga banyak berperan dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, Ketua NS, Gunawan, yang akrab disapa Guntuso, menceritakan sejarah panjang berdirinya tim ini. NS sempat bermarkas di Lapangan Akpol dan Sekolah Don Bosco, lalu berpindah ke Lapangan Sumurboto Tembalang pada tahun 2002 hingga 2013. Setelah itu, mereka menempati Lapangan Merbau hingga 2022, sebelum akhirnya menetap di Lapangan Telo. Pemindahan markas dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan pemain, karena lapangan-lapangan sebelumnya dinilai kurang ideal.