MAGELANG, AYOSEMARANG.COM- Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno mengungkapkan even lari internasional Bank Jateng Borobudur Marathon (BJBM) 2025 telah memberikan dampak luar biasa dari sisi ekonomi, pariwisata, UMKM dan budaya.
Menurut dia, kehadiran 11.500 pelari dari 38 negara yang siap berlaga pada Minggu besok 16 November 2025 dan pengakuan dunia dengan Elite Label dari World Athletics menandai kualitas penyelenggaraan yang telah memenuhi standar maraton kelas dunia untuk kategori elite. Jumlah peserta tahun ini meningkat dibanding tahun lalu sebanyak 10.500 runners.
BJBM 2025 hasil kolaborasi Pemprov Jateng, Bank Jateng, Harian Kompas dan Yayasan Borobudur Marathon memasuki tahun kesembilan penyelenggaraan dengan menggelar tiga mata lomba, yaitu marathon, half marathon dan 10K.
''Bicara Bank Jateng Borobudur Marathon, kita tak hanya bicara soal olahraga lari, tapi ekonomi, pariwisata, UMKM dan budaya. Pariwisata tidak bisa berdiri sendiri, makanya ada sport tourism. Di Jateng banyak event sport tourism tapi lomba lari di Candi Borobudur ini menjadi leader-nya. Konsistensi penyelenggaraan selama sembilan tahun tanpa putus, menjadikan event ini terbaik nasional,'' ungkap Sumarno dalam konferensi pers BJBM di Grand Artos Hotel, Magelang, Sabtu 15 November 2025.
Sumarno yang akan tampil di nomor maraton itu menambahkan, salah satu gebrakan BJBM tahun ini, yakni rancangan rute baru yang tidak hanya memberi pengalaman berbeda bagi para pelari, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi pada titik-titik baru di Magelang.
Harapannya, melalui pembaruan rute ini, para pelari juga dapat menikmati keindahan alam, budaya, dan keramahan masyarakat Jawa Tengah secara lebih luas.
Dia menambahkan perputaran ekonomi di Magelang saat penyelenggaraan BJBM meningkat, dari tahun 2017 mulai angka Rp 1,5 miliar, 2018 langsung melejit Rp 26,5 miliar. Selanjutnya tahun 2019 menjadi Rp 30,5 miliar, dan tahun 2023 mencapai Rp 61,6 miliar, dan tahun 2024 menembus angka Rp 73, 9 miliar.