Warga Malang Penuntut Korban Tragedi Kanjuruhan Tiba di Semarang, Berharap Arema FC Bisa Melihat

photo author
- Selasa, 8 Agustus 2023 | 13:25 WIB
Midun, warga Malang yang menuntut keadilan korban Kanjuruhan dengan bersepeda dari Malang ke Jakarta. Midun kini sudah sampai di Semarang.  ((Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa))
Midun, warga Malang yang menuntut keadilan korban Kanjuruhan dengan bersepeda dari Malang ke Jakarta. Midun kini sudah sampai di Semarang. ((Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa))

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Miftahudin Ramli, atau yang karib disapa Midun (53), warga Malang yang melakukan aksi untuk menuntut keadilan korban tragedi Kanjuruhan dengan bersepeda dari Malang menuju Jakarta sudah sampai di Semarang, Selasa 8 Agustus 2023 pada pukul 11.25 WIB.

Saat tiba di Semarang Midun disambut oleh Panser Biru dan memberi tempat istirahat di Panser Biru Store yang berlokasi di Stadion Citarum.

Saat ditemui di Panser Biru Store, Midun mengungkapkan jika dia sudah bersepeda dari Malang sejak Kamis 3 Agustus 2023.

Baca Juga: DP 7 Juta, Kredit Honda Vario 160 Edisi Agustus 2023 Makin Menarik, Cicilan Tipe CBS dan ABS Lebih Ringan

Selama perjalanan yang dilaluinya, rupanya Midun menyempatkan mampir ke stadion-stadion yang ada di kota tersebut.

Midun bercerita sudah singgah di Stadion Gelora Bung Tomo lalu beberapa tempat lainnya serta Stadion Pancasila di Kabupaten Demak. Terakhir dia ingin berkunjung ke Stadion Jatidiri.

Selama perjalanan Midun mengungkapkan jika dia tidak menyangka bakal disambut sedemikian hangat oleh masing-masing suporter di tiap kota.

"Banyak suporter dan orang-orang yang menyambut. Saya tidak menyangka. Ini di luar dugaan saya," ucapnya.

Baca Juga: 10 Tempat Sewa Baju Adat Paling Lengkap di Semarang, Harga Murah untuk Karnaval 17 Agustus

Lebih lanjut Midun berharap, aksi ini dilakukan agar para korban Kanjuruhan Malang mendapat keadilan hukum.

Midun sendiri mengaku memang tidak punya keluarga yang jadi korban. Namun hatinya tergerak atas berbagai derita yang ditanggung para korban.

"Aksi ini yang diharapkan kejelasan hukumnya. Kalau kemarin yang disalahkan angin ya. Saya hanya beristighfar saja kenapa yang disalahkan angin ya. Padahal korbannya segitu banyaknya. Sementara teman-teman yang ditahan 8 orang itu kan nggak ada korban sama sekali. Makanya itu kan aduh, apa yang dilihatnya. Korbannya 135 yang ditahan 8 orang," ungkap Midun yang bekerja di Dinas Pariwisata Kota Batu tersebut.

Kemudian untuk keranda yang dia bawa sambil bersepeda sebetulnya adalah simbol dari korban.

Baca Juga: Ada Tagihan Tak Wajar hingga Akan Dilaporkan Polisi, Pelanggan PDAM Kota Pekalongan Wadul LBH Adhyaksa

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Oriza Shavira Arifina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X