Kini, ia pun memilki 10 tenaga kerja dan mampu memasarkan produknya di 30 provinsi di Indonesia dan di 5 negara asing.
"Awal marketnya, saya mempromosukan shuttlecock di website dan karena sudah terkoneksi orang Amerika. Pertamanya permintaan dari Malaysia dan percaya dengan produk saya. Produk shuttlecock saya di Malaysia malah dibeli orang Jakarta," katanya.
Baca Juga: Kebakaran Pondok Pesantren Miftahul Khoirot Tewaskan 8 Santri
"Setelah tahu produk dalam negeri, akhirnya menghubungilah saya dan mulailah kita memproduksi dengan jumlah banyak sesuai permintaan," ungkapnya.
Ahda Al Faizu juga menyebutkan produk shuttlecock setiap hari mampu memproduksi 1.200. Dengan rata - rata perbulan mampu memproduksi 10.000 shuttlecock.
Dijelaskanya, kebutuhan bahan baku mayoriras dari luar negeri. Karena ketersediaan bahan baku lokal belum bisa mencukupi.
Baca Juga: Bisa Nonton Gratis! Ini Link Live Streaming dan Prediksi Pertandingan Persik Kediri vs Persiraja
"Produk shuttlecock saya sudah bersertifikat BWF dan PBSI yang semuanya ada datanya dari mulai kecepatan, temperatur, dan suhu ruangan ada semuanya," jelasnya.
Produk IND Shuttlecock memiliki berat yang mengadopsi BWF yaitu 5,0 gram hingga 5,2 gram. Tapi untuk Indonesia sesuai standar PBSI beratnya 4,9 gram.
"Shuttlecock pruduk saya kita jual satu slof dari mulai Rp35 ribu hingga Rp80 ribu," pungkasnya. ***