pendidikan

USM Jadi Tuan Rumah Dialog Rektor Pada Peringatan Hari Pers Nasional 2024

Kamis, 8 Februari 2024 | 10:04 WIB
USM Jadi Tuan Rumah Dialog Rektor Pada Peringatan Hari Pers Nasional 2024

"Kita tahu bahwa pemerintahan atau pembangunan itu akan sukses terselenggara jika ada elemen penta Helix yaitu unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, dan juga media massa," ucapnya saat membuka acara tersebut.

"Di ruangan ini paling tidak ada unsur pemerintah, media massa, dan juga akademisi terpenuhi, sehingga ruangan ini cukup presentatif untuk membuat suatu rekomendasi yang berharga bagi bangsa ini, dikaitkan dengan momen hajatan kita seminggu lagi suksesnya pemilu," tambahnya.

Sementara itu, Ketua PWI Jateng mengungkapkan, penting untuk memahami bahwa netralitas media dan wartawan bukanlah konsep yang dapat dijawab dengan satu rumusan tegas, tetapi lebih merupakan sikap berpihak kepada kepentingan publik sesuai dengan amanat Undang-Undang Pers.

"Dalam persiapannya untuk kontestasi politik dan peringatan Hari Pers Nasional, saya selalu mencatat pertanyaan yang seringkali stereotip tentang netralitas media, wartawan, dan organisasi. Saya tegaskan bahwa masalah netralitas ini selalu kompleks dan tidak pernah memiliki jawaban yang pasti karena tergantung pada konteks massa, peristiwa, dan zaman," ungkapnya.

"Namun, yang jelas, Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 menegaskan pentingnya sikap berpihak kepada publik dalam empat fungsi media: memberi informasi, edukasi, hiburan, dan menjalankan fungsi kontrol sosial," tambahnya.

Dialog Rektor

Dalam dialognya, Rektor USM menyampaikan pandangannya bahwa pemilih yang bertanggung jawab adalah mereka yang memilih dengan pertimbangan cinta untuk Indonesia. Menurutnya, walaupun ada cinta pada partai atau individu, yang terpenting adalah cinta pada negara.

Rektor menegaskan bahwa dalam memilih, kita harus mempertimbangkan semua aspek, termasuk konsekuensi dari pilihan yang kita buat. Dia mengingatkan bahwa cinta memiliki tingkatan, dan pesannya adalah untuk tidak terlalu terpengaruh oleh emosi dalam memilih.

"Dalam pandangan saya, pemilih yang bertanggung jawab adalah mereka yang memilih dengan pertimbangan cinta untuk Indonesia. Walaupun ada cinta pada partai atau individu, yang terpenting adalah cinta pada negara," ujarnya.

"Ketika kita memilih, kita harus mempertimbangkan segala aspek, termasuk konsekuensi dari pilihan yang kita buat, saya ingin mengingatkan bahwa cinta memiliki tingkatan, dan saya ingin menyampaikan pesan agar kita tidak terlalu terpengaruh oleh emosi dalam memilih," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Rektor Unwahas, Dia menegaskan pentingnya cinta Indonesia sebagai landasan utama dalam memilih. Dia mengingatkan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari iman, dan kita harus menjaga tanah air sebaik mungkin sebagai bentuk cinta kita pada negara.

Rektor juga menekankan bahwa dalam memilih, kita harus bijaksana dan tidak terpengaruh emosi ekstrem. Pesannya adalah untuk mencintai dan membenci dengan proporsi yang tepat, karena dalam hidup, situasi bisa berubah dan orang yang kita cintai hari ini bisa menjadi musuh kita esok hari, dan sebaliknya.

"Dalam pandangan saya, yang pertama-tama yang harus kita upayakan adalah cinta Indonesia, jadi bagaimana pemilu ini untuk keberhasilan kesuksesan Indonesia dalam bahasa ulama Nusantara atau para pendiri kita adalah hubbul Wathon minal iman, cinta tanah air adalah bagian dari iman. Maka bukti cinta kita pada tanah air tentu harus menjaga tanah air sebaik-baiknya, termasuk cinta tanah air itu sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor II Udinus mengemukakan pandangannya tentang pentingnya partisipasi pemilih dalam demokrasi. Dia menggunakan analogi organ tubuh manusia untuk menggambarkan demokrasi sebagai otak badan negara, di mana setiap pemilih adalah sel saraf yang memberikan sumbangsih penting terhadap kinerja demokrasi.

Namun, jika ada sel saraf yang tidak aktif, hal tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada sistem dan menurunkan efektivitas demokrasi. Dia mengingatkan pentingnya setiap pemilih untuk aktif menggunakan hak pilihnya agar demokrasi dapat berfungsi dengan baik dan optimal.

Halaman:

Tags

Terkini