AYOSEMARANG.COM -- Banyak calon mahasiswa memilih jurusan kuliah berdasarkan minat atau popularitas tanpa mempertimbangkan prospek kerja jangka panjang.
Setelah lulus dan terjun ke dunia kerja, tidak sedikit alumni yang justru mengaku menyesal karena gaji rendah, tekanan kerja tinggi, dan risiko profesi yang besar. Kondisi ini membuat beberapa jurusan kuliah kerap disebut sebagai jurusan yang banyak disesali lulusannya.
Fenomena ini bukan berarti jurusan-jurusan tersebut tidak penting, tetapi realita di lapangan sering kali tidak sebanding dengan usaha, biaya kuliah, dan risiko yang harus ditanggung. Salah satu jurusan yang paling sering masuk daftar ini adalah jurnalistik.
Baca Juga: Sekda Jateng Pastikan Tumbuh Kembang Anak Secara Optimal
1. Jurnalistik: Idealistis Tinggi, Gaji Tak Seberapa
Jurusan jurnalistik kerap dipilih oleh mahasiswa yang memiliki idealisme kuat, minat menulis, dan kepedulian terhadap isu sosial. Namun setelah lulus, banyak alumni jurnalistik menghadapi kenyataan pahit. Gaji awal wartawan di banyak media masih tergolong rendah, bahkan di bawah upah minimum daerah.
Di sisi lain, risiko profesi ini cukup tinggi. Wartawan sering bekerja dengan jam tidak menentu, menghadapi tekanan deadline, hingga risiko keselamatan saat meliput konflik, bencana, atau isu sensitif. Tak sedikit lulusan jurnalistik yang akhirnya beralih profesi ke bidang lain seperti humas, content writer, atau marketing demi penghasilan yang lebih stabil.
2. Sosiologi dan Antropologi: Ilmu Penting, Lapangan Kerja Terbatas
Jurusan sosiologi dan antropologi menawarkan pemahaman mendalam tentang masyarakat dan budaya. Sayangnya, peluang kerja yang tersedia cenderung sempit dan spesifik. Banyak lulusannya harus bersaing ketat untuk posisi peneliti, LSM, atau akademisi.
Jika tidak melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, lulusan jurusan ini sering kesulitan mendapatkan pekerjaan dengan gaji layak. Hal inilah yang membuat sebagian alumni merasa salah memilih jurusan, meski ilmunya sangat relevan bagi pembangunan sosial.
3. Seni dan Desain Murni: Kreatif Tapi Tidak Stabil
Jurusan seni rupa, seni musik, atau desain murni sering kali dipandang menarik karena memberi ruang ekspresi kreatif. Namun realita di dunia kerja tidak selalu seindah bayangan. Penghasilan lulusan seni sangat bergantung pada proyek, jaringan, dan keberuntungan.
Baca Juga: Jurusan Kuliah Teknologi Rekayasa Informatika Industri, Ini Peluang Kerja dan Kariernya
Tanpa portofolio kuat dan koneksi luas, banyak lulusan seni harus menerima pekerjaan dengan bayaran rendah atau tidak tetap. Risiko ketidakstabilan finansial inilah yang membuat sebagian alumni menyesali pilihan jurusan mereka.