SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti diminta oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mempertebal pendidikan matematika dari usia dini.
Apa yang diminta oleh Prabowo mengenai penekanan pendidikan matematika itu sudah dilakukan oleh sejumlah TK di Semarang yang salah satunya adalah TK Negeri Pembina.
Kepala TKN Pembina, Sri Mulyani menyampaikan setiap harinya, mereka mengajarkan matematika dengan cara bermain dan bernyanyi. Mulai dari lintang alih, ular tangga raksasa, sunda manda, hingga dakon atau congklak.
“Belajar matematika dengan bermain. Ada seninya, melatih fisik motoriknya, melatih kognitif, daya ingat, kerja sama, bahkan percaya diri. Siswa tau konsep, tidak hanya lambang bilangannya,” kata Sri, Selasa 5 November 2024.
Sri juga mengakui pendidikan matematika di tempatnya dilakukan dengan cara sederhana. Konsepnya seperti pengenalam bilangan dan hitungan dasar.
“Hanya pertambahan dan pengurangan, bukan pembagian dan perkalian. Lebih tinggi lagi nanti kalau anak sudah SD,” bebernya.
Lebih lanjut Mulyani menjelaskan, kemampuan anak usia dini untuk memahami matematika masih terbatas. Apabila diberi porsi terlalu berat malah akan menganggu perkembangan kognitifnya.
Sedangkan mengenai rencana Prabowo untuk masukkan pendidikan matematika ke TK tidak membuatnya keberatan. Namun dengan catatan, masih tahap dasar.
“Kalau dasar matematika saya setuju. Fisik motorik. Itu diterapkan bisa secara sederhana, ditambah mungkin inovasi apa pembelajaran menyenangkan bisa diterapkan,” katanya.
Di sisi lain, TK IT Bina Amal 02 juga telah menerapkan pembelajaran matematika. Namun, penerapan itu masih sesuai umur anak.
Kepala TK IT Bina Amal 02, Ika Fauziyah menuturkan matematika di TK bukan untuk anak menghafal rumus atapun hitung-hitungan.
Lebih dari itu, adanya matematika adalah untuk mengenalkan konsep dasar matematika pada kehidupan sehari-hari.