Lulusan fisioterapi dengan Surat Tanda Registrasi (STR) yang sah dapat membuka layanan terapi secara mandiri. Klinik privat fisioterapi kini semakin banyak bermunculan karena meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan nyeri sendi, terapi anak berkebutuhan khusus, hingga perawatan untuk lansia.
4. Kesempatan di Industri Kesehatan dan Kebugaran
Fisioterapis juga berpeluang bekerja di pusat kebugaran atau wellness center. Di tempat ini, mereka membantu klien dalam membangun program latihan untuk meningkatkan mobilitas, mengurangi risiko cedera, hingga memperbaiki postur tubuh. Ini menjadi peluang kerja yang fleksibel dan bernilai tambah.
5. Bekerja di Fasilitas Perawatan Lansia (Geriatri)
Populasi lanjut usia yang terus bertambah membuat layanan fisioterapi untuk lansia sangat dibutuhkan. Lulusan fisioterapi bisa bekerja di panti jompo atau fasilitas khusus geriatri untuk membantu para lansia tetap aktif dan mengurangi keluhan nyeri kronis akibat usia.
6. Tenaga Pengajar dan Peneliti
Bagi yang tertarik di bidang akademik, lulusan fisioterapi juga dapat menjadi dosen di perguruan tinggi atau peneliti di lembaga kesehatan. Dengan melanjutkan studi ke jenjang magister atau doktoral, karier sebagai akademisi terbuka lebar, apalagi kebutuhan akan pendidikan fisioterapi semakin meningkat.
Baca Juga: Cara Daftar Ulang SPMB Jateng 2025 Jenjang SMA dan SMK, Jangan Sampai Terlewat!
7. Peluang di Dunia Kesehatan Internasional
Banyak negara maju seperti Australia, Kanada, dan Selandia Baru membuka peluang bagi fisioterapis dari luar negeri, termasuk Indonesia. Dengan sertifikasi dan lisensi yang sesuai, lulusan fisioterapi bisa berkarier di luar negeri dengan penghasilan yang lebih kompetitif.
Jurusan fisioterapi bukan hanya menjanjikan pekerjaan dengan penghasilan stabil, tetapi juga memberi kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas hidup banyak orang. Dengan kompetensi dan sertifikasi yang tepat, lulusan fisioterapi memiliki prospek kerja yang luas, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.