SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- SMP Islam Al Azhar 14 Semarang menggelar pentas seni dan gelar karya bertajuk Parade Nusantara, Sabtu 22 November 2025. Kegiatan ini menjadi ajang puncak penerapan pembelajaran bagi siswa kelas 7, 8, dan 9 dengan pendekatan kurikuler.
Kepala SMP Islam Al Azhar 14, Nur Faizah, menjelaskan bahwa setiap jenjang mengusung tema berbeda. Kelas 7 fokus pada proyek lintas mata pelajaran bertema kewirausahaan, sedangkan kelas 8 dan 9 menampilkan karya pementasan seni bertema kebhinekaan.
“Anak-anak kelas 8 dan 9 mempersiapkan tarian dan lagu-lagu Nusantara. Sementara kelas 7 belajar kewirausahaan mulai dari pengenalan dunia kerja orang tua hingga praktik langsung berbelanja dan berinteraksi di pasar tradisional,” ujar Nur Faizah.
Ia menyampaikan, pengenalan pasar tradisional menjadi bagian penting dalam pembelajaran.
Selain untuk melihat langsung aktivitas ekonomi, para siswa juga diharapkan memahami tantangan pasar tradisional yang kian terdesak oleh perkembangan belanja online dan pedagang jalanan.
“Banyak anak yang belum pernah ke pasar tradisional. Dengan turun langsung, mereka bisa belajar menawar, bertransaksi manual, dan melihat bagaimana pasar tradisional bisa tetap hidup. Kelak ketika mereka menjadi bagian dari pengambil kebijakan, mereka punya pengalaman nyata tentang pentingnya pasar tradisional,” jelasnya.
Pada gelar karya tersebut, siswa kelas 7 juga membuka stand bazar kuliner. Modal usaha diberikan sekolah sebagai pinjaman, kemudian siswa mengelola dan mengembalikan sesuai hasil penjualan. Melalui cara ini, siswa dikenalkan konsep dasar untung-rugi dan pengelolaan modal.
Untuk siswa kelas 8 dan 9, seluruh kelas menampilkan tarian dari berbagai daerah, mulai dari Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, hingga Bali. Tahun ini, penampilan dilengkapi narasi buatan siswa tentang makna tari dan kekhasan daerah masing-masing. Bahkan, semua latar visual yang ditayangkan menjadi bagian dari karya siswa.
Baca Juga: Ribuan Peserta Meriahkan Fun Run DPRD Jateng, Sarapan Gratis hingga Doorprize
“Tahun ini kami modifikasi dengan menambahkan narasi dan karya video dari anak-anak sendiri. Jadi seluruh rangkaian tampilannya murni hasil kreativitas mereka,” imbuhnya.
Nur Faizah menambahkan, Parade Nusantara akan terus berlanjut dengan penyempurnaan setiap tahun agar semakin menarik dan bermanfaat bagi siswa.
“Ini satu rangkaian kegiatan yang menumbuhkan gotong royong dan kreativitas. Anak-anak bisa merasakan suasana gelar karya tanpa harus selalu bergantung pada pihak luar,” tuturnya.
Kegiatan berlangsung meriah dan menjadi ajang siswa menunjukkan karya sekaligus mengenal lebih dekat keberagaman budaya Nusantara.