b. Berita 1
Unsur simpati tergambar dari cerita tentang anak yang tidak lagi menghiraukan orang tua karena terlalu fokus pada gim, bahkan rela ke sekolah hanya demi memanfaatkan wifi gratis.
Unsur empati muncul pada penjelasan medis mengenai ketidakseimbangan cairan otak akibat kecanduan ponsel.
Unsur peduli terlihat dari imbauan kepada orang tua agar menjauhkan ponsel dari anak sejak usia dini serta penjelasan mengenai penanganan pasien sesuai gejala, termasuk pemberian obat.
Unsur pro dan kontra tampak pada pernyataan narasumber yang menyebutkan bahwa fenomena kecanduan ponsel sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu dan kini semakin marak.
c. Berita 2
Unsur simpati tercermin dari informasi mengenai anak-anak yang sempat dirawat inap dan kini sudah diperbolehkan pulang, serta penjelasan bahwa terapi dilakukan secara berkelanjutan.
Unsur empati terlihat dari penyesuaian penanganan pasien berdasarkan gejala serta penggambaran kebiasaan anak yang terlalu sering memegang ponsel.
Unsur peduli ditunjukkan melalui langkah-langkah penanganan seperti farmakoterapi, pembatasan penggunaan gawai, dan ajakan kepada orang tua untuk memberi contoh yang baik.
Adapun unsur pro dan kontra muncul dari pernyataan bahwa pembatasan ponsel tidak selalu mudah karena tugas sekolah sering kali membutuhkan gawai, ditambah contoh perilaku orang tua yang juga memegang ponsel.
Baca Juga: Mengintip Prospek Kerja Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika di Dunia Industri
Pembahasan Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 54 dan 55 Kurikulum Merdeka edisi revisi ini menekankan pentingnya kemampuan membandingkan informasi dari berbagai sumber. Melalui tugas ini, siswa tidak hanya memahami isi teks, tetapi juga belajar mengenali sikap simpati, empati, kepedulian, serta sudut pandang pro dan kontra dalam sebuah isu sosial yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, yaitu penggunaan ponsel. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan bermakna.