pendidikan

5 Filsuf dari Negeri Persia yang Diakui Dunia, Nomor 4 Paling Terkenal di Dunia Islam

Senin, 7 November 2022 | 00:56 WIB
5 filsuf persia yang namanya mendunia (Istimewa)

Baca Juga: UMK 2023 Jawa Tengah Ditetapkan 21 November, Kota Semarang Tertinggi, Daftar Lengkap UMK Jateng 2022

1. Al-Farabi

Filsuf terkenal pertama dari tradisi Islam yaitu Al-Farabi, tentu sebelum dia, orang seperti Al-Kindi juga bisa disebut di antara para filsuf, tetapi apa yang kita kenal sekarang sebagai filsafat Islam tidak diragukan lagi adalah asal dari kepribadian besar bernama Farabi.

Setelah Farabi, tradisi ini mencapai puncak dan kesempurnaannya dengan Syekh Al-Raees Abu Ali Sina yang agung, dan setelahnya, yang agung seperti Syekh Eshraq Soharwardi, Khwaja Nasiruddin Tusi, Mir Damad dan akhirnya Mulla Sadra menjadikan tradisi ini lebih gemuk dari yang terakhir.

2. Mulla Sadra

Muhammad bin Ibrahim Qawami Syirazi yang dijuluki Sadr al-Maltahin - Mulla Sadra - lahir pada tahun 979.

Ayah Mullah Sadra - Khwaja Ebrahim Qawami - adalah seorang politikus ulama dan sangat religius, dan meskipun memiliki kekayaan, kehormatan dan status, ia tidak memiliki anak, tetapi akhirnya, karena banyak doa dan permohonan kepada Tuhan, Tuhan memberinya seorang putra, yang kemudian dikenal sebagai Mullah Sadra.

Dia, yang memiliki banyak modal dan sumber daya dengan pengetahuan terutama filsafat, ia memiliki karya yang sangat banyak, dan salah satu karya yang sangat di akui dan merupakan antitesis dari perdebatan banyak filosof dan teolog. Buah karya terkenal itu adalah buku Al Asfar al arba'ah.

3. Syekh Baha'i

Orang bijak, ahli hukum, mistikus, astrolog, matematikawan, penyair, penulis, sejarawan dan ilmuwan terkenal dari abad 10 dan 11 Hijriah yang mahir dalam pengetahuan filsafat, logika, papan dan matematika.

Baca Juga: 4 Game Penghasil Saldo DANA Gratis Cair Langsung Hari Ini, Mau Dibayar Rupiah atau Dollar?

Ada sekitar 95 buku dan risalah yang ditinggalkannya dalam bidang politik, hadist, matematika, etika, astronomi, tasawuf, fikih, teknik, seni dan fisika.

Bahauddin tidak hanya seorang ulama dan teolog, tetapi juga seorang matematikawan, insinyur, arsitek dan alkemis. Dia menghidupkan kembali studi ilmu matematika dan menulis risalah tentang matematika dan astronomi, yang dipersiapkan dari meringkas karya-karya masa lalu.

Buku-buku Al-Hasbah dalam matematika dan deskripsi planet-planet dalam astronomi berasal darinya. Bahai telah menciptakan karya-karya luar biasa dalam bentuk prosa dan syair.

4. Abu Ali Sina

Halaman:

Tags

Terkini