Pembuktian Tri Setiawan, Jawab Cemoohan Suporter dan Sikap Tidak Ingin Puas

photo author
- Jumat, 10 November 2023 | 16:45 WIB
Tri Setiawan saat melakukan selebrasi usai mencetak gol PSIS Semarang. Tri bermain baik saat lawan Persita Tangerang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Tri Setiawan saat melakukan selebrasi usai mencetak gol PSIS Semarang. Tri bermain baik saat lawan Persita Tangerang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Di hari-hari itu, Tri saat ditanya dan disarankan untuk menutup kolom komentar Instagramnya, dia menolak.

"Biar. Biar mereka puas mengata-ngatai saya. Saya bakal tunjukan kepada mereka dan buat mereka menyesal," katanya.

Saat itu, mungkin omongannya biasa dan apabila suporter juga mendengar, akan lebih diremehkan dengan berbagai komentar yang bisa dibayangkan.

Namun, pada Kamis 9 November 2023 pada menit ke-26, dia memberanikan diri untuk menyerobot umpan Marukawa ke kotak penalti.

Marukawa bisa dipastikan sebetulnya ingin mengumpan ke Fortes (terlebih dia sedang ulang tahun dan siap selebrasi), tapi siapa sangka, umpannya tidak tepat sasaran. Aditya Harlan, kiper Persita, juga sebetulnya siap menangkap, tetapi dia tidak menyadari kedatangan Tri sehingga terjadilah gol.

Usai mencetak gol, Tri berlari ke pinggir dan dengan gagah dia menunjukan gestur membuka telinga seakan ingin menunjukan, "mana cemoohan kalian, ucapkan sekarang".

Tidak cukup satu gol, di babak kedua tepatnya di menit ke-59 Tri kembali mencetak gol. Berkat Marukawa lagi, Tri dapat bola beberapa meter di depan kotak penalti Persita, dan bang! dia melakukan shooting dengan kaki terlemahnya di kiri dan bola meluncur deras ke gawang Persita dan Adhitya Harlan pun tak kuasa menahannya.

Stadion Jatidiri kembali gegap gempita dengan riang dan semua penggawa PSIS ikut selebrasi. CEO PSIS Yoyok Sukawi yang ada di bangku cadangan tersenyum lebar dan Tri Setiawan di sore itu jadi bintang.

Tidak lupa juga yang terakhir, narasi Tri di sosial media berubah. Hanya pujian, pujian dan pujian.

Setelah pertandingan, pemuda Palu itu mungkin kaget, hari itu nasibnya baru. Dia memang senang tapi raut wajahnya seakan menunjukan, bahwa dia butuh waktu untuk mencerna semua suka cita ini.

"Saya bersyukur. Dan bersyukur. Perjalanan masih panjang dan saya terima kasih pada Coach Agius yang sudah mempercayakan saya. Ini belum seberapa karena perjalanan masih panjang. Semoga saya bisa konsisten," ungkapnya.

Perkataan yang cukup merendah dan patut diacungi jempol karena memang hari itu bukan apa-apa. Sebab, seperti apa yang diucap Tri, perjalannya masih panjang, dan berliku dan tetap saja tidak mudah.

Dari pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius dalam sesi jumpa pers usai pertandingan menuturkan, pemain muda memang rentan. Terkadang kepercayaan dirinya akan meningkat apabila bermain baik dan bisa langsung menurun drastis saat punya hari buruk dan bermain jelek.

Pengaruh di luar lapangan dan apa yang mereka dengar jadi pengaruh besar. Maka dia sebagai pelatih di lapangan, bertugas membangun benteng.

"Energi dan passionya harus dijaga. Mereka punya potensi dan tentu saja, harus selalu diberi kepercayaan," ungkap Agius yang musim ini banyak memainkan pasukan muda dari Adi Satryo, Giovani Numberi, Haykal, Dewangga, Tri Setiawan, Bayu Fiqri, dan mungkin satu lagi yang bakal segera menyusul Faizin Madilesa alias Nunung.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husnul Khatimah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X