"Waktu itu sepak bola masih keras. Belum seperti sekarang. Sekarang saja meskipun peraturan sudah ketat, tapi permainan masih keras. Apalagi dulu," katanya.
Alhasil, injakan kaki, sledding keras, dan benturan yang menyakitkan sering didapat Sugiono.
Namun meski begitu, Sugiono mengaku tidak pernah cedera.
"Seperti Marukawa itu kan juga sering dapat perlakuan keras. Tapi dia tidak cedera. Itu butuh latihan fisik yang keras. Begitupun yang saya lakukan. Jadinya alhamdulillah saya jarang dapat cedera parah," katanya.
Di akhir kariernya Sugiono tidak memilih menjadi pelatih seperti rekan-rekannya.
Namun dia masih menjadi pemain bola dan permainannya pun masih lincah dan tidak seperti pria yang berusia 50 tahun.
"Soalnya hidup saya selain kerja ya sepak bola. Jaga kondisi tapi terus ikut main. Pernah melatih, tapi habis itu tidak diteruskan. Saya lebih suka main," pungkas pria 2 anak itu.