POKOKMEN PSIS, Arlin Mirhan: Kisahkan Atmosfer Sepak Bola Indonesia di Era 90-an

photo author
- Rabu, 6 Juli 2022 | 17:20 WIB
Arlin Mirhan, eks pemain PSIS Semarang di era 90-an. Saat ini Arlin sibuk sebagai pegawai PDAM dan pelatih. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Arlin Mirhan, eks pemain PSIS Semarang di era 90-an. Saat ini Arlin sibuk sebagai pegawai PDAM dan pelatih. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

GAJAHMUNGKUR, AYOSEMARANG.COM - Di Kota Semarang eks pemain PSIS Semarang ini lebih akrab dikenal pelatih jenjang SSB, namanya Arlin Mirhan.

Arlin Mirhan pernah jadi pemain PSIS Semarang di tahun 90-an.

Saat ditemui di Kantor PDAM Semarang, eks wing back PSIS Semarang itu kini mengaku sibuk menjadi pelatih di Akademi Eko Purjianto.

Arlin lalu cerita jika awalnya dia datang ke Semarang pada tahun 1991.

Baca Juga: POKOKMEN PSIS Triyo Sumanto Ceritakan Awal Mula Rintis Toko Olahraga Usai Gantung Sarung Tangan

Awalnya Arlin main bola sejak yunior di PSM Ujung Pandang.

"Saya sempat ke tim senior, tapi kok kalah saing. Akhirnya saya ke Semarang. Kebetulan saya di sini punya teman yang lebih duluan sepak bola," ungkapnya saat ditemui di Kantor PDAM Kelud, Rabu 6 Juli 2022.

Di Semarang, Arlin memang punya beberapa teman dari daerahnya yang saat itu main untuk BPD Jateng, misalnya seperti Henky Siegers, Imran Amirullah dan Safri Lusman.

Namun Arlin tidak langsung main begitu sampai Semarang. Dia lebih dulu masuk tim Pemerintah Kota Semarang untuk mengikuti turnamen antar kedinasan.

Tim itu dilatih oleh Edy Paryono yang secara kebetulan waktu itu masih jadi asisten Sartono Anwar yang melatih PSIS Semarang.

Baca Juga: POKOKMEN PSIS Pilar Mahesa Jenar Langganan Timnas Part II: Dari Kartika Vedhayanto Sampai Dewangga-Arhan

Skill baik Arlin disukai oleh Edy Paryono yang kemudian merekomendasikannya ke Sartono Anwar. Akhirnya di tahun 1991 itu, Arlin menjadi pemain PSIS Semarang.

"Waktu kali pertama masuk itu PSIS masih dipenuhi oleh gerbong tim juara 1987 seperti Budiawan Hendratno, Ribut Waidi, Budi Wahyono dan Ahmad Muhariah," terangnya.

Saat itu Arlin memang tidak langsung jadi pilihan utama. Namun, masuk tahun 1992 dia mulai mendapat lebih banyak menit bermain karena para pemain tadi sudah pensiun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X