Kemarau Sudah Lewat tapi Suhu Panas Bulan Oktober di Semarang Masih Tinggi, Ini Penjelasan BMKG

photo author
- Senin, 2 Oktober 2023 | 13:21 WIB
Prakirawan dari Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Rany Puspita Eka Wati saat menjelaskan kenapa suhu panas di Semarang pada Oktober masih tinggi.  ((Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa))
Prakirawan dari Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Rany Puspita Eka Wati saat menjelaskan kenapa suhu panas di Semarang pada Oktober masih tinggi. ((Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa))

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Puncak musim kemarau di Kota Semarang memang sudah terlewat. Menurut data BMKG Jateng, puncak kemarau berada di bulan Agustus dan September.

Namun meski demikian, saat ini cuaca panas di Semarang masih cukup tinggi bahkan dikeluhkan oleh masyarakat.

Mengenai kondisi mengapa Semarang masih panas meskipun puncak kemarau sudah terlewat ini dijelaskan oleh Prakirawan dari Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Rany Puspita Eka Wati saat ditemui di kantornya, Senin 2 Oktober 2023.

Baca Juga: Cara Memilih Anakan Burung Perkutut yang Bagus Ternyata Begini, Calon Gacor Menang Lomba!

Kata Rany menjelaskan kalau untuk suhu sendiri untuk wilayah Semarang dan sekitarnya memang di bulan Oktober sudah memasuki musim pancaroba dan memang suhunya sendiri masih panas selama Oktober nanti.

"Dan untuk data yang tercatat di Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang yang paling tinggi bisa mencapai 39,5 derajat celcius rata-ratanya. Jadi kalau sekarang merasa panas dan suhu berada di 37 atau 38 itu masih termasuk normal," paparnya.

Sedangkan untuk puncaknya sendiri musim kemarau sebetulnya sudah di September-Agustus namun kalau suhu tertinggi di bulan ini, suhunya sampai 39,5.

Rany lalu memaparkan kenapa Semarang masih cukup panas, berdasarkan data yang dia dapat, cuaca panas di Semarang ini ada pengaruhnya dari peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Baca Juga: Belum Sebulan Dibongkar, Warung Sepanjang Jalan Pantura Kandeman Kembali Berdiri

"Tutupan awan itu kan jarang, jadi panasnya matahari itu sampai ke permukaan, jadi rasanya langsung panas banget. Itulah kenapa memang kalau di siang hari Semarang panas itu karena ada sisa-sisa musim kemarau kemarin," ungkapnya.

Fenomena ini menurutnya tidak hanya terjadi di Semarang saja tetapi seluruh Indonesia.

Bahkan apabila melihat pemetaan cuaca saja, sebagian besar wilayah Indonesia masih berwarna merah.

Artinya rata-rata di wilayah Indonesia khususnya Jawa masih peralihan dari kemarau ke penghujan.

Baca Juga: BMKG Beberkan Penyebab Cuaca Panas di Semarang, Ada Pengaruh dari Gerak Awan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Oriza Shavira Arifina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X