Terendam Banjir, Harga Beras di Kendal Kembali Naik

photo author
- Selasa, 19 Maret 2024 | 17:08 WIB
Penjual beras di Pasar Kendal menaikan harga setelah sejumlah tanaman padi terendam banjir.  (Edi Prayitno/kontributor Kendal)
Penjual beras di Pasar Kendal menaikan harga setelah sejumlah tanaman padi terendam banjir. (Edi Prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Hanya bertahan kurang dari dua minggu, harga beras di sejumlah pasar di Kendal kembail naik. Kenaikan harga ini dipicu banyak tanaman padi yang siap panen terendam banjir di beberapa daerah. Kenaikan mencapai Rp 15.000 per sak 25 kilo untuk jenis beras lokal seperti c4, sedangkan beras premium masih stabil.

Untuk kenaikan eceran beras satu kilogram beras c4 naik hanya Rp 600. Menurut salah satu pedagang beras di Pasar Kendal, Milatul, penyebab kenaikan harga beras ini karena cuaca hujan dan banjir sehingga mempengaruhi hasil produksi beras lokal.

“Sepekan terakhir hujan terus dan ada yang terendam banjir sehingga pasokannya kembali sulit dan harga naik. Untuk harga beras lokal seperti c4 yang sempat turun kini kembali naik dari Rp 13.500 saya jual Rp 14.000 per kilonya,” ungkapnya Selasa 19 Maret 2024.

Baca Juga: Asyik Sabung Ayam di Siang Bolong, Dua Warga Kendal Diamankan Polisi

Beras jenis mentik dari harga Rp 17.500 naik menjadi Rp 18.500, beras jenis ketan dari harga Rp 21.000 naik menjadi Rp 22.500 per kilogram. Sedangkan untuk beras jenis premium ada yang turun antara Rp 100 sampai Rp 200 per kilogram.

Sementara menurut warga naiknya kembali harga beras membuat kebutuhan menjadi bertambah. Apalagi di bulan puasa banyak biaya tambahan untuk menyiapkan hidangan berbuka dan sahur.

“Kalau bisa pemerintah menurunkan harga beras dan gabah, dengan mengimbangi harga obat dan pupuk pertanian diturunkan sehingga semua saling diuntungkan,” ujar Nur Istiqomah warga Kendal.

Baca Juga: Sajikan 100 Menu, ARTOTEL Gajahmada Semarang Berikan Pengalaman Berbuka Puasa di Rooftop

Masyarakat berharap saat ini pada bulan Ramadan hampir semua kebutuhan pokok mengalami kenaikan, pemerintah mestinya bisa menstabilkan harga, dengan menurunkan harga pupuk dan obat obatan pertanian.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X