Dramatis, Evakusi Sopir Tertimpa Truk di Tanjakan Bendan Semarang, Terjepit Beberapa Jam

photo author
- Kamis, 4 April 2024 | 12:48 WIB
Sopir yang terjepit di kecelakaan Tanjakan Bendan Semarang akhirnya bisa dievakuasi.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Sopir yang terjepit di kecelakaan Tanjakan Bendan Semarang akhirnya bisa dievakuasi. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Arif Kusumo Priambodo (43) warga Pudaksari Raya Bumirejo, Pudak Payung akhirnya mampu bernapas lega usai tejepit dalam kecelakaan di Tanjakan Bendan Semarang, atau yang tepatnya di depan Kampus Untag, Jalan Pawiyatan Luhur, Kecamatan Gajahmungkur, Kamis 4 April 2024 pukul 07.00 WIB.

Kecelakaan di Tanjakan Bendan Semarang itu melibatkan truk Hyno bermuatan pasir yang tak kuat nanjak lalu menimpa mobil Grand Max milik Arif serta sepeda motor.

Usai tertimpa Truk bermuatan pasir yang tak kuat nanjak di Tanjakan Bendan Semarang, Arif tertahan beberapa jam dengan kaki terjepit.

Baca Juga: Kronologi Truk Pasir Gagal Nanjak di Bendan Semarang, Sudah Diteriaki Akhirnya Timpa Mobil

Listiyono, Kasi Penyelamatan Damkar Semarang mengucapkan syukur usai bisa mengevakuasi Arif.

"Alhamdulillah evakuasi sudah selesai. Tidak ada korban jiwa," ungkapnya.

Kemudian Listiyono menambahkan dia melakukan evakuasi bersama tim dari Basarnas, relawan, kepolisian dan masyarakat. Akhirnya sekitar 09.50 WIB bisa evakuasi korban.

"Evakuasi 1,5 jam. Korban yang terjepit satu. Satunya motor," tambahnya.

Kemudian selama evakuasi, Listiyono mengungkapkan kesulitan memang pada saat mengevakuasi sopir truk.

Baca Juga: Tak Kuat Nanjak, Truk Timpa Mobil dan Motor di Tanjakan Bendan Semarang, Sopir Masih Terjepit

Selama dievakuasi pula, korban dalam kondisi sadar namun sempat kesakitan.

"Korban sampai kami evakuasi, dalam keadaan sadar. Otomatis di kaki yang tergencet. Kalau kami gerakan dikit dia akaan kesakitan. Memang perlu kehati-hatian dalam evakuasi," ungkapnya.

Terlepas dari itu, Listiyono menuturkan kondisi geografis di lokasi kecelakaan memang labil karena memang daerah patahan sehingga rawan kecelakaan.

"Di sini itu sering sekali untuk jalan diperbaiki tapi selang berapa bulan balik rusak lagi," tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X